Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 06:12 WIB | Minggu, 25 Juni 2023

Dunia Mengamati Pemberontakan Tentara Bayaran Wagner di Rusia

Anggota kelompok Wagner berjaga di sebuah jalan di kota Rostov-on-Don, pada hari Sabtu, 24 Juni 2023. Presiden Vladimir Putin pada 24 Juni 2023 mengatakan pemberontakan bersenjata oleh tentara bayaran Wagner adalah tusukan dari belakang dan kelompok itu dan kepala SWagner, Yevgeny Prigozhin, telah mengkhianati Rusia, dan dia bersumpah untuk menghukum para pembangkang. Prigozhin mengatakan para pejuangnya menguasai situs-situs militer utama di selatan kota Rostov-on-Don. (Foto: AFP)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Negara-negara di seluruh dunia pada hari Sabtu (24/6) mengamati dengan cermat peristiwa yang terjadi di Rusia, di mana pemberontakan oleh kelompok tentara bayaran Wagner menjadi tantangan paling serius bagi pemerintahan panjang Presiden Vladimir Putin.

Berikut ini adalah apa yang dikatakan pemerintah dan analis tentang situasi luar biasa yang terjadi di Rusia yang bersenjata nuklir.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan bahwa pemberontakan Wagner menunjukkan bahwa Rusia lemah.

"Kelemahan Rusia sudah jelas. Kelemahan skala penuh. Dan semakin lama Rusia mempertahankan pasukan dan tentara bayarannya di tanah kami, semakin banyak kekacauan, rasa sakit, dan masalah yang akan terjadi pada dirinya sendiri nantinya," katanya dalam pernyataan di media sosial.

Tentara Ukraina pada hqri Jumat (22/6) mengatakan pihaknya mengikuti pertikaian di Moskow setelah kepala kelompok tentara bayaran Wagner menuduh militer Rusia menyerang salah satu pangkalan kelompok tempur swasta itu.

"Kami mengawasi," tweet kementerian pertahanan Ukraina, sementara kepala intelijen militer Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan faksi-faksi Rusia yang bersaing telah mulai "saling memakan kekuasaan dan uang."

Komentar Amerika Serikat

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, diberi pengarahan tentang situasi di Rusia dan Washington dan "akan berkonsultasi dengan sekutu dan mitra mengenai perkembangan ini", kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Adam Hodge.

Tanggapan Eropa

Kepala Uni Eropa, Charles Michel, men-tweeted bahwa blok itu "memantau dengan cermat situasi di Rusia saat terungkap. Berhubungan dengan para pemimpin Eropa dan mitra @G7."

"Ini jelas merupakan masalah internal Rusia," tweetnya, menambahkan bahwa "dukungan kami untuk Ukraina" tetap "tak tergoyahkan".

Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mendesak "semua pihak untuk bertanggung jawab dan melindungi warga sipil."

"Kami berhubungan dengan sekutu kami saat situasi berkembang. Saya akan berbicara dengan beberapa dari mereka hari ini dan yang paling penting adalah semua pihak berperilaku bertanggung jawab," katanya kepada BBC.

Di Berlin, "pemerintah mengikuti dengan cermat peristiwa di Rusia", kata seorang juru bicara kepada AFP. Kementerian luar negeri menyarankan warga untuk menghindari Moskow pusat dan gedung-gedung pemerintah dan militer di ibu kota.

Di Paris, Presiden Prancis, Emmanuel Macron "mengikuti situasi dengan sangat cermat," kata istana Elysee. "Kami tetap fokus untuk mendukung Ukraina."

Di Roma, Italia "Perdana Menteri Giorgia Meloni mengikuti dengan cermat peristiwa yang terjadi di Rusia, yang menunjukkan bagaimana agresi terhadap Ukraina menyebabkan ketidakstabilan juga di dalam Rusia," kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, mengatakan bahwa untuk saat ini tidak ada kekhawatiran bagi warga Italia yang tinggal di Rusia, tetapi mengatakan mereka "disarankan untuk berhati-hati".

Di Swedia, Menteri Luar Negeri Tobias Billstrom tweeted: "Pemerintah mengikuti situasi di Rusia. Situasinya serius."

Di Norwegia, Menteri Luar Negeri Anniken Huitfeldt mengatakan Oslo "mengikuti dengan cermat situasi dramatis di Rusia dan berhubungan dekat dengan kedutaan di Moskow."

Menteri Pertahanan Belgia Ludivine Dedonder tweeted: "Situasi di Rusia serius. Saya terus mengikuti perkembangan... untuk melihat apa dampaknya terhadap konflik."

Pandangan Analis

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam pembaruan intelijen bahwa "ini merupakan tantangan paling signifikan bagi negara Rusia belakangan ini."

"Selama beberapa jam mendatang, kesetiaan pasukan keamanan Rusia, dan terutama Garda Nasional Rusia, akan menjadi kunci bagaimana krisis ini terjadi," katanya dalam sebuah tweet.

Institute for the Study of War yang berbasis di AS mengatakan pemberontakan bersenjata itu "tidak mungkin berhasil" tetapi "serangan Wagner bersenjata terhadap kepemimpinan militer Rusia di Rostov-on-Don akan berdampak signifikan pada upaya perang Rusia di Ukraina." (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home