Duta Besar Vatikan Dicopot karena Tuduhan Pelecehan
SANTO DOMINGO, SATUHARAPAN.COM – Paus memerintahkan penarikan duta besarnya untuk Republik Dominika, Kardinal Josef Wesolowski, dan membebaskannya dari tugas-tugas. Ia harus menghadapi penyelidikan mengenai laporan media setempat yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Juru bicara Vatikan, Pastor Federico Lombardi mengatakan Takhta Suci mulai melakukan pemeriksaan terhadap Kardinal Josef Wesolowski, yang menjadi nuncio (Duta Besar Vatikan) di Santo Domingo selama hampir enam tahun.
"Ia dipanggil pulang. Ia dibebaskan dari tugas-tugasnya dan Takhta Suci mulai melakukan penyelidikan," kata Lombardi ketika ditanya mengenai tuduhan media lokal kepada Wesolowski.
Lombardi mengatakan bahwa Wesolowski ditarik karena menghadapi tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Beberapa pekan setelah terpilih pada Maret, Paus Fransiskus mengatakan ia ingin gereja Katolik memberantas pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh para rohaniwan. Paus memastikan pelakunya akan dihukum.
Pernyataan Gereja Katolik Republik Dominika
Di tengah kecaman di negara mayoritas Katolik dan penyelidikan yang baru saja dibuka kantor jaksa agung, pemimpin senior gereja menggambarkan penarikan Kardinal Jozef Wesolowski sebagai masalah administratif.
“Otoritas Gereja selalu mengevaluasi secara tahunan setiap imam. Ini tidak berarti itu masalah kriminal,” kata Pastor Manuel Ruiz, jurubicara Gereja Katolik Republik Dominika.
Pedro Joaquin Dominguez, Wakil Sekretaris Umum Konferensi Waligereja Dominika mengatakan bahwa tidak ada tuduhan pelecehan seks anak terhadap Wesolowski, yang adalah wakil Vatikan di negara itu sejak 2008 hingga ia ditarik pada 21 Agustus lalu.
Ruiz menepis pertanyaan tentang alasan pemberhentian mendadak itu. “Anda harus bertanya kepada Paus,” katanya.
Pengumuman Jaksa Agung Republik Dominika
Jaksa Agung Republik Dominika, Francisco Dominguez Brito mengumumkan pada Rabu (4/9) bahwa pihaknya akan menyelidiki rumor dugaan pelecehan seksual, yang muncul dalam skala nasional dalam laporan televisi lokal yang menunjukkan Wesolowski berjalan di sepanjang tepi ibukota dan minum bir sendiri.
Pemimpin organisasi masyarakat di kota pegunungan kecil yang dikutip dalam siaran mengatakan Wesolowski tidur di kamar yang sama dengan beberapa putra altar juga muncul di konferensi pers dan mengatakan kata-katanya telah diambil di luar konteks. “Ini semua bohong,” kata Pedro Espinal. (washingtonpost.com /bbc.co.uk)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...