Duterte: Pegiat Pedulikan HAM, Saya Pedulikan Nyawa Manusia
FILIPINA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan tidak akan mengendurkan perang melawan narkoba di negaranya.
Presiden Duterte menggambarkannya sebagai upaya yang 'terus menerus dan tak pandang bulu'.
Dalam pidato kenegaraan di hadapan wakil rakyat, tokoh masyarakat, dan tamu kehormatan dari negara-negara lain, hari Senin (23/7), Duterte mengecam para pegiat hak asasi manusia yang tidak setuju dengan langkahnya tersebut.
"Izinkan saya untuk mengatakannya secara lugas. Perang melawan narkoba belum selesai ... perang melawan obat-obatan terlarang tidak akan dikurangi skalanya. Bahkan, ini akan terus dilanjutkan, ditingkatkan," kata Presiden Duterte.
Perang melawan narkoba yang dilancarkan Duterte sejak 2016 telah menewaskan ribuan orang, banyak di antaranya yang tewas dalam baku tembak dengan polisi.
Diperkirakan perang melawan narkoba ini menewaskan setidaknya 4.354 orang, menurut kantor berita AFP. Namun organisasi-organisasi HAM meyakini angka korban bisa jadi tiga kali lebih besar.
Para pegiat mengatakan, apa yang dilakukan Duterte 'sama dengan kejahatan terhadap kemanusiaan'.
Seakan menjawab kritik ini, Duterte dalam pidato kenegaraan menegaskan yang menjadi fokusnya adalah 'menyelamatkan nyawa manusia'.
"Jika Anda semua mengira saya bisa dibujuk untuk tak lagi melanjutkan perang melawan narkoba, karena aksi demonstrasi Anda, karena aksi protes Anda -yang menurut saya salah arah- maka itu keliru," kata Duterte.
"Anda mempedulikan hak asasi manusia, yang saya pedulikan adalah nyawa manusia," katanya.
Meski dikecam masyarakat internasional dan organisasi-organisasi HAM, perang melawan narkoba ini populer di mata rakyat. (bbc.com)
Editor : Sotyati
Film The Last Dance Pecahkan Rekor Box Office Hong Kong
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - "The Last Dance", sebuah film drama berlatarkan rumah duka yang...