Ebadi Persoalkan Penolakan Visa untuk Dalai Lama
DHARAMSALA, SATUHARAPAN.COM – Peraih Nobel asal Iran, Shirin Ebadi, yang akan memboikot pertemuan di Afrika Selatan terkait dengan penolakan mereka untuk memberikan visa kepada Dalai Lama, pada Rabu (1/10) menyatakan keterkejutannya Desmond Tutu tidak bicara soal langkah negaranya.
Ebadi adalah salah satu dari sejumlah penerima Nobel yang berjanji akan memboikot KTT Perdamaian di Cape Town pada 13-15 Oktober, karena pemimpin spiritual Tibet tersebut tidak akan bisa hadir.
“Ada sejarah perang diskiriminasi rasial di Afrika Selatan dan itulah kenapa kami tidak bisa menerima negara itu sudah tiga kali menolak memberikan visa kepada Dalai Lama,” ujar Ebadi di Kota Dharamsala, India utara, tempat Dalai Lama berada.
“Saya sangat terkejut Desmond Tutu bungkam soal ini. Saya terkejut dia tidak berbicara secara terbuka layaknya kami,” ujarnya dalam sebuah konferensi pers untuk menandai 25 tahun sejak Dalai lama dianugerahi Penghargaan Nobel.
Uskup Desmond Tutu memenangkan Nobel Perdamaian pada 1984.
Tiongkok sering menekan pemerintah asing untuk membatasi interaksi mereka dengan Dalai Lama, yang tinggal di pengasingan di India sejak meninggalkan Tibet pada 1959 pasca melakukan pemberontakan yang berakhir gagal.
Tiongkok menuduh pria berusia 79 tahun tersebut seorang separatis, sementara Dalai Lama mengatakan menginginkan otonomi yang lebih besar untuk Tibet. (AFP/Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...