Ebola Meluas, AS Keluarkan Peringatan Siaga 1
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Rabu (6/8), mengeluarkan peringatan siaga tertinggi sebagai respons atas krisis Ebola di Afrika Barat.
“Ops Center dinaikkan menjadi Level 1 (Siaga 1), sebagai respons atas Ebola Outbreak (wabah Ebola), yang meluas ke Nigeria, dan berpotensi mengancam hidup banyak orang,” ujar kepala CDC Tom Frieden di Twitter.
Level 1 merupakan level tertinggi dari skala 1-6, dan mengindikasikan bahwa staf dan sumber daya yang lebih besar, akan dikerahkan untuk menangani wabah tersebut.
Ia mengatakan, bahwa ini merupakan kali pertama sejak 2009, peringatan Level 1 dikeluarkan. Sebelumnya peringatan tersebut dikeluarkan sebagai respons atas wabah flu H1N1.
Afrika Barat kini dilanda wabah Ebola, terparah sepanjang sejarah.
Sebanyak 932 orang meninggal sejak Maret di Sierra Leone, Guinea, Liberia dan Nigeria.
Tanggap darurat
Sementara itu, sebagai bagian dari langkah tanggap darurat, WHO akan menggelar pertemuan dengan para spesialis etika medis pekan depan.
Pertemuan itu akan membahas apakah metode pengobatan eksperimental guna menanggulangi virus Ebola layak dilakoni.
Sebelumnya, beberapa pakar pengobatan penyakit infeksi menyerukan terapi eksperimental agar para korban bisa segera diobati.
Sejauh ini, belum ada obat atau vaksin untuk mengobati pasien yang terpapar virus Ebola.
Namun, seorang pasien memiliki peluang hidup lebih tinggi apabila menerima pengobatan pada stadium awal.
Gejala-gejala awal seseorang yang terpapar virus Ebola sejatinya mirip gejala flu.
Apabila virus tidak segera ditanggulangi, pasien dapat mengalami baik pendarahan eksternal, pada bagian mata dan gusi, maupun pendarahan internal.
Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita. Gejala-gejalanya meliputi demam, nyeri otot, mata merah, diare, muntah-muntah dan pendarahan. (AFP/Rtrs/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Perayaan Natal di Palestina Masih Dibatasi Tahun Ini
GAZA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal di Palestina tahun ini hanya sebatas ritual keagamaan, mengin...