Editor: Charlie Hebdo Membela Kebebasan Beragama
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Kepala editor majalah Charlie Hebdo membela publikasi satire yang menggambarkan karikatur Nabi Muhammad, seraya mengatakan bahwa karikaturnya membela kebebasan beragama.
Komentarnya disiarkan saat enam orang terbunuh dan gereja dibakar di Nigeria pada Sabtu (17/1) dalam demonstrasi baru mengecam karikatur Nabi Muhammad di cover majalah Prancis itu – yang merupakan respons dari Charlie Hebdo setelah dua ekstremis bersenjata membunuh 12 orang di kantor tabloid satire tersebut di Paris.
Gerard Biard, kepala editor Charlie Hebdo, dalam program ‘Meet the Press’ NBC mengatakan: “Setiap kali kami menggambar karikatur Nabi Muhammad, para Nabi lainnya dan setiap kali kami menggambar karikatur Tuhan, kami membela kebebasan beragama.”
Dalam hal yang disebut NBC sebagai wawancara pertamanya dengan jaringan stasiun televisi Amerika pascaserangan tersebut, Biard menambahkan: “Kami menyatakan bahwa Tuhan tidak harus menjadi sosok publik atau politik. Dia harus menjadi sosok yang pribadi. Kami membela kebebasan beragama.”
“Ya, itu juga kebebasan berpendapat, namun hal tersebut kebebasan beragama. Agama tidak boleh dijadikan argumen politik.”
Biard diminta merespons komentar Paus Fransiskus, yang mengecam semua pembunuhan atas nama Tuhan, seraya menyatakan terdapat batasan dalam kebebasan berpendapat dan agama penganut lain tidak boleh dihina atau diejek. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...