Edukasi Museum Masuk ke Kurikulum Surabaya
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur memasukkan edukasi tentang kunjungan ke museum dan juga tempat bersejarah di kota setempat ke dalam struktur kurikulum bagi pelajar di tingkat SD dan SMP, baik negeri maupun swasta.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangannya di Kota Surabaya, Senin (19/8), mengatakan program tersebut adalah mengajak para pelajar untuk mengunjungi Museum Surabaya, Balai Kota Surabaya, maupun tempat-tempat bersejarah lainnya di Kota Pahlawan.
Pihaknya telah menginstruksikan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk mengajak para pelajar SD dan SMP mengunjungi rumah dan makam WR Soepratman, Rumah Bung Tomo, hingga makam Dr. Soetomo melalui program edukasi khusus bagi para pelajar untuk meningkatkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.
"Saya berharap anak-anak bisa mengerti dan tidak melupakan sejarah. Karena Dispendik Surabaya memiliki kewajiban untuk mengajak siswa SD dan SMP negeri maupun swasta secara bergantian berkunjung ke museum atau ke tempat bersejarah lainnya di Surabaya," ucapnya.
Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkot Surabaya seperti Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudpar), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) terkait pelaksanaan edukasi tersebut.
"Jadwal sudah siap, instruksi Pak Wali adalah hari Sabtu, tetapi teman-teman ingin tidak hanya Sabtu. Kemarin sudah disepakati ada di hari Selasa dan Sabtu karena jumlah pelajar SD dan SMP banyak. Jadi formulasinya akan dibuat acak," katanya.
Dengan formulasi secara acak, kata dia, semua pelajar dari berbagai kawasan di Surabaya dalam mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang ada di Kota Pahlawan. Salah satunya yang menjadi usulan Dispendik Surabaya adalah Balai Kota Surabaya agar para pelajar mengetahui lokasi pusat pemerintah di Kota Surabaya.
"Jadi anak-anak di dari wilayah utara, barat, timur, dan selatan bisa ke museum-museum dan Balai Kota Surabaya, sehingga pelajar tahu pusat pemerintahan Surabaya. Kemarin saya usul menambahkan Balai Kota Surabaya juga sebagai jujukan bagi para pelajar,” ujarnya.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...