Ekonom Mandiri: Berat Capai Pertumbuhan di Atas 5 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ekonom PT Mandiri Sekuritas, Andry Asmoro, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk full year tahun 2015 hanya mencapai sekitar 5 persen, sementara untuk triwulan kedua tahun ini diprediksi hanya mencapai sekitar 4,7 sampai 4,8 persen.
Perlambatan ekonomi pada kuartal kemarin disebabkan realisasi belanja pemerintah (goverment spending) yang belum optimal dan investasi pemerintah juga dinilai masih kecil.
“Untuk mencapai 5,3 persen setiap kuartalnya, pemerintah harus full spending. Itu berat,” ujar Andry, di Plaza Mandiri, Kamis (28/5).
Selain itu, kondisi seperti ini terjadi karena harga komoditas yang cenderung turun.
Saat ini pemerintah mengumumkan rata-rata harga minyak diperkirakan bergerak pada 60 hingga 80 dolar Amerika Serikat (AS) per barel. Lifting minyak bumi diperkirakan sekitar 830 sampai 850 ribu barel per hari, sementara lifting gas bumi diperkirakan sekitar 1,1 juta sampai 1,2 juta barel setara minyak per hari.
Sementara itu, nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak pada Rp12.800 sampai Rp. 13.200 per dolar AS. Rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan pada 2016, pemerintah memperkirakan sekitar 4,0 persen hingga 6,0 persen.
Sementara itu Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengharapkan pertumbuhan ekonomi 2016 akan mencapai 5,8 hingga 6,2 persen. Perkiraan ini didasarkan pada perkembangan ekonomi global dan domestik. Sementara itu, laju inflasi diperkirakan berada pada kisaran 4,0 persen plus minus 1,0 persen, terutama didukung oleh semakin membaiknya koordinasi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil.
Editor : Eben Ezer Siadari
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...