Ekonom Pande Radja Silalahi akan Dimakamkan di Balige
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ekonom senior Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Pande Radja Silalahi, menghembuskan nafas terakhirnya hari ini (2/9) di Rumah Sakit Grha Kedoya, Jakarta Utara sekitar pukul 6 pagi. Ia akan dikebumikan di kampung halamannya, Balige, Sumatera Utara, pada hari Selasa (6/10).
Meninggalnya ekonom kelahiran 22 Maret 1949 itu cukup mengejutkan. Ia hanya sempat menderita demam tinggi dan menggigil, sebelum dibawa ke rumah sakit. Saat ini jenazahnya disemayamkan di rumah duka, Kav DKI Blok 6 Nomor 22 Meruya Utara, Jakarta Barat.
"Baru dapat kabar duka, Bang Pande Radja Silalahi, ekonom Indonesia, meninggal dunia. Turut berduka. Dulu sering diskusi pagi-pagi di depan ruangan saya," kata Indra J. Piliang, mantan peneliti CSIS, lewat akun twitternya.
Sejak muda Pande Radja Silalahi dikenal sebagai seorang ekonom yang cemerlang. Menamatkan studi dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahiyangan, Bandung pada 1973, ia menempuh studi doktoral dengan mengambil bidang Finansial Negara di Kobe University of Commerce, Jepang, dan berhasil lulus pada 1980.
Sebagai ekonom, ia mengawali karier sebagai dosen di almamaternya dan sebagai peneliti CSIS. Di lembaga tangki pemikir era Orde Baru itu, ia bersama dengan Dr,. Djisman Simandjuntak menjadi rujukan media massa dalam memperbincangkan ekonomi Indonesia.
Pande Radja sempat menjadi rektor di Universitas Katolik Parahiyangan pada tahun 1980-an sebelum kembali ke CSIS. Pada tahun 2001 ia menjadi salah satu anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Selain itu ia juga menjadi pengajar Universitas Indonesia dan beberapa perguruan tinggi lainnya.
Pande Radja juga tercatat sebagai komisaris independen di PT Adira Finance Tbk (ADMF), anak usaha PT Bank Danamon Tbk. Ia juga anggota Dewan Pengawas Yayasan Trisakti sampai akhir hidupnya. Ia dikenal bersahabat karib dengan Harry Tjan SIlalahi, salah seorang tokoh Angkatan 1966 dan pendiri CSIS. Berkat pertemanan mereka pula Harty Tjan yang berlatar belakang etnik Tionghoa itu mendapat marga Silalahi.
Sebagai ekonom, pandangan-pandangannya mencerminkan keyakinan pada pendekatan ekonomi yang rasional. Ia meyakini bahwa tugas pemerintah adalah memastikan tidak adanya distorsi pasar dalam perekonomian. Kendati datang dari latar belakang budaya Batak yang umum dikenal temperamental, Pande Radja justru berpembawaan tenang dengan nada bicara yang lembut. Dalam diskusi dan perdebatan di berbagai seminar maupun di televisi, emosinya tidak pernah terpancing.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...