Ekonomi Galau, Dolar AS Menguat
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Perekonomian Amerika Serikat (AS) mengalami kelesuan, akan tetapi tidak berpengaruh kepada kurs dolar AS yang menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya.
Seperti tertuang di Xinhua, Kamis (27/2) Indeks Harga Konsumen AS untuk semua konsumen perkotaan menurun 0,7 persen pada Januari disesuaikan secara musiman, kata Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis. Ini adalah penurunan terbesar sejak 2008 karena penurunan harga energi dan mengalahkan konsensus pasar untuk penurunan 0,6 persen.
Para analis mengatakan tekanan inflasi yang rendah dari negara itu menyulitkan bank sentral untuk menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat.
Sementara itu, seperti laporan Kementerian Tenaga Kerja AS, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan secara musiman dalam pekan yang berakhir 21 Februari meningkat 31.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya menjadi 313.000, melebihi ekspektasi pasar sebesar 285.000
Dari laporan Kementerian Perdagangan AS pesanan baru untuk barang tahan lama manufaktur pada Januari naik 2,8 persen menjadi 236,1 miliar dolar AS, mengalahkan konsensus pasar.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 1,14 persen menjadi 95,290 pada akhir perdagangan.
Pada perdagangan valuta asing New York, euro turun menjadi 1,1199 dolar dari 1,1356 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5406 dolar dari 1,5526 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7795 dolar dari 0,7889 dolar.
Dolar AS dibeli 119,44 yen Jepang, lebih tinggi dari 118,86 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9536 franc Swiss dari 0,9475 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2527 dolar Kanada dari 1,2429 dolar Kanada. (Ant).
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...