Ekonomi Rusia Memburuk, Putin Larang PNS Liburan
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, melarang pegawai negeri sipil di pemerintahannya mengambil libur Tahun Baru setelah ia dilapori keadaan ekonomi negaranya yang ternyata lebih buruk dari yang disangka.
"Bagi Pemerintah, bagi kementerian Anda, kita tidak layak mengambil liburan panjang, setidaknya tahun ini. Anda tahu yang saya maksud," kata Putin kepada Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, yang melaporkan perkembangan ekonomi Rusia terbaru kepada Putin, sebagaimana dilaporkan The Telegraph, hari ini (26/12).
Anton Siluanov menyatakan ekonomi Rusia turun sekitar 4 persen tahun depan sebagai akibat dari jatuhnya harga minyak dan krisis keuangan yang sedang berlangsung di dalam negeri.
Ini bertentangan dengan pernyataannya sehari sebelumnya, yang menyatakan bahwa krisis ekonomi Rusia sudah berlalu.
Menurut Siluanov, penurunan penerimaan negara akan memaksa pemerintah memperlebar defisit anggaran, yang berarti mengambil cadangan untuk menutupi kekurangan itu.
"Jika penerimaan lebih rendah dan belanja utama harus dibiayai, maka kita harus menggunakan cadangan dan menaikkan tingkat defisit," kata Siluanov.
Ia menambahkan, jika harga minyak bertahan di angka US$60 per barel, ekonomi Rusia akan mengalami kontraksi 4 persen. Sedangkan defisit anggaran akan berada pada tingkat yang cukup tinggi tahun depan. "Satu tahun dengan anggaran yang defisit tidak terlalu menakutkan, yang paling penting adalah mempersiapkan anggaran di masa mendatang," kata dia.
Krisis ekonomi Rusia semakin berat ditandai oleh langkah bank sentral Rusia yang terpaksa menggandakan dana talangan untuk Trust Bank. Dalam skema terbaru, Pemerintah akan menyediakan dana sampai 1,5 miliar pound dalam bentuk pinjaman kepada para debitur.
Trust Bank menjadi korban pertama akibat terjadinya penurunan besar-besaran nilai tukar Rubel pekan ini. Bank sentral Rusia mengatakan pihaknya akan menginjeksi pinjaman sebesar 350 juta poundsterling untuk mencegah kolapsnya bank tersebut.
Presiden Putin menegaskan, cuti PNS telah ia batalkan sehubungan dengan krisis yang dihadapi Rusia. Biasanya, PNS Rusia mengambil libur panjang antara tanggal 1 hingga 12 Januari, untuk merayakan Tahun Baru, hari libur terbesar di Rusia, sebagaimana juga hari Natal Ortodoks yang jatuh pada 7 Januari.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...