Ekonomi Singapura Tumbuh Hanya 1,7 Persen pada Kuartal II 2015
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Kinerja kurang menguntungkan dalam sektor manufaktur menyeret pertumbuhan ekonomi Singapura melambat pada kuartal kedua 2015.
Pernyataan tersebut dikemukakan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Singapura pada Selasa (14/7), seperti diberitakan berita.mediacorp.sg.
Kementerian menjelaskan perlambatan tersebut apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014. Ekonomi negara yang tumbuh hanya 1,7 persen merupakan yang paling lambat sejak kuartal ketiga 2012.
Pertumbuhan ini jauh lebih rendah dari pertumbuhan 2,8 persen pada kuartal pertama. Pertumbuhan menunjukkan sektor manufaktur menyusut empat persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Ini adalah bulan ketiga berturut-turut sektor manufaktur mencatat kontraksi.
Penurunan signifikan karena produksi dalam kelompok bio-medis dan rekayasa transportasi yang perlahan-lahan mulai berkurang.
Jika dibandingkan tahun ke tahun, kejatuhannya lebih parah. Ada penurunan sebesar 14 persen dari kenaikan 0,4 persen yang dicatat dalam kuartal pertama.
Perusahaan jasa pelayanan memiliki pertumbuhan lebih lambat, meningkat 3 persen, dibandingkan 4,2 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Sektor bangunan memiliki pertumbuhan sebesar 2,7 persen, didukung oleh pertumbuhan kuat dalam kegiatan pembangunan sektor publik.
Menurut Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Singapura, setelah dilakukan penyesuaian musiman, ekonomi kuartal kedua menyusut 4,6 persen, dibandingkan kenaikan 4,2 persen pada kuartal sebelumnya.
Namun, para pengamat mengatakan resesi teknis tidak mungkin terjadi. Beberapa ekonom menurunkan perkiraan mereka untuk pertumbuhan keseluruhan tahun kedua sampai 3 persen. Pemerintah mempertahankan proyeksi pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product) untuk 2015 antara 2 dan 4 persen. (berita.mediacorp.sg)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...