Indonesia Dorong Penyelesaian Perundingan RCEP
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesia mendorong penyelesaian perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang mengalami perlambatan dalam tiga putaran terakhir.
"Pertemuan ini sangat penting dalam rangka mengkonsolidasikan posisi sentralitas ASEAN. Kami mengapresiasi inisiasi Malaysia yang mengadakan pertemuan ini dan secara khusus mengadakan pertemuan ASEAN Economic Minister (AEM) Caucus," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam siaran pers yang diterima, Selasa (14/7).
Rachmat mengatakan, ASEAN harus memiliki posisi yang solid agar dapat menjadi driver dalam menyelesaikan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), di mana Indonesia mendukung penyelesaian perundingan modalitas RCEP yang mengalami perlambatan pada tiga putaran terakhir.
Rachmat menambahkan, Indonesia telah berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait untuk menyiapkan dan menkonsolidasikan posisi Indonesia.
"Peran Indonesia harus lebih strategis dalam mengawal perundingan yang dapat menjaga kepentingan nasional," kata Rachmat.
Dalam pertemuan tersebut melibatkan 10 negara anggota ASEAN dan lima mitra wicara yang terdiri atas RRT, Jepang, Korea Selatan, India, dan Australia-Selandia Baru. Para Menteri ASEAN akan berupaya keras agar para mitra ASEAN FTA dapat menyetujui target aspirasi yang dicita-citakan ASEAN.
Sejumlah isu yang masuk dalam cakupan perundingan RCEP telah mengalami kemajuan. Isu-isu tersebut antara lain hak atas kekayaan intelektual (HAKI), rules of origin, standardisasi, kerja sama teknis dan ekonomi, isu hukum dan institusional, sanitary and phytosanitary (SPS), serta perdagangan elektronik (e-commerce).
Sementara itu, Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) selaku Trade Negotiation Committee (TNC) Indonesia, Bachrul Chairi, menyatakan bahwa perundingan RCEP yang menyisakan dua putaran perundingan lagi dari total sepuluh perundingan akan sangat menentukan arah perkembangan perundingan RCEP.
Seluruh putaran perundingan tersebut dijadwalkan selesai pada 2015, yakni pada 3-7 Agustus di Myanmar dan pada Oktober di Busan, Korea Selatan. Target Indonesia adalah menyampaikan perkembangan yang substansial untuk dilaporkan kepada para Leaders pada ASEAN Summit di bulan November mendatang,
"Para negosiator RCEP memerlukan arahan dari para Menteri RCEP untuk dapat mencapai kemajuan pada dua putaran perundingan berikutnya," kata Bachrul. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...