Eks FBI: Banyak Pejabat Pertimbangkan Upaya Makzulkan Trump
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Mantan Direktur Pelaksana FBI Andrew McCabe mengatakan dua tahun lalu pejabat-pejabat tinggi penegak hukum Amerika mempertimbangkan untuk melakukan amandemen konstitusi untuk memakzulkan Presiden Donald Trump setelah ia memecat direktur FBI ketika itu, James Comey.
Ketika itu Comey sedang memimpin penyelidikan FBI terhadap campur tangan Rusia dalam pemilu presiden tahun 2016.
Dalam wawancara dengan CBS News yang disiarkan Kamis pagi (14/2), McCabe, yang sempat menggantikan Comey dan kemudian juga dipecat Trump, mengatakan sejumlah pejabat pada Mei 2017 sempat membahas untuk mengajukan Amandemen ke-25, yang memungkinan seorang wakili presiden dan mayoritas 15 anggota kabinet untuk menyatakan presiden tidak mampu menangani tugas-tugas kepresidenan, dan menjadikan wakil presiden sebagai presiden sementara.
Para pejabat itu akhirnya tidak bergerak untuk memakzulkan Trump. Tetapi McCabe, yang ketika itu menjabat sebagai orang nomor dua di FBI, mengatakan bahwa segera setelah ia membahas soal pemecatan Comey itu dengan Presiden Trump, ia memerintahkan FBI untuk memulai penyelidikan tentang kemungkinan Trump telah mengganggu jalannya penyelidikan dan sebuah penyelidikan kontra-intelijen untuk melihat kaitan presiden dan Rusia.
Tak lama setelah wawancara itu disiarkan, Trump menyebut McCabe sebagai “sosok yang memalukan FBI dan negara kita.” “Direktur pelaksana sementara FBI yang memalukan Andrew McCabe berpura-pura menjadi “malaikat kecil yang malang” padahal fakta sebenarnya ia adalah bagian besar dari Skandal Crooked Hillary dan Russia Hoax – boneka Leakin’ James Comey.”
Disgraced FBI Acting Director Andrew McCabe pretends to be a “poor little Angel” when in fact he was a big part of the Crooked Hillary Scandal & the Russia Hoax - a puppet for Leakin’ James Comey. I.G. report on McCabe was devastating. Part of “insurance policy” in case I won....
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 14 February 2019
âJames Comey, yang memimpin penyelidikan FBI terhadap campur tangan Rusia dalam pemilu presiden tahun 2016, dipecat oleh Presiden Trump pada Mei 2017.
McCabe mengatakan kepada jaringan televisi CBS bahwa para pejabat itu akhirnya tidak bergerak untuk memakzulkan Trump. Tetapi McCabe, yang ketika itu menjabat sebagai orang nomor dua di FBI, mengatakan bahwa segera setelah ia membahas soal pemecatan Comey itu dengan Presiden Trump, ia memerintahkan FBI untuk memulai penyelidikan tentang kemungkinan Trump telah mengganggu jalannya penyelidikan dan sebuah penyelidikan kontra-intelijen untuk melihat kaitan presiden dan Rusia.
Pernyataan-pernyataan McCabe dan reaksi keras pejabat pemerintah Trump itu hanya berselang satu hari setelah seorang hakim federal memutuskan bahwa ketua tim kampanye Trump, Paul Manafort, telah
berbohong pada grand jury dan jaksa penyidik khusus Robert Mueller tentang interaksinya pada bulan Agustus 2016 dengan seorang agen intelijen Rusia. (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...