Ekspor November Naik 21,34 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai ekspor Indonesia pada bulan November naik secara 'spektakuler' sebesar 21,34 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Nilai ekspor Indonesia pada bulan November 2016 tercatat sebesar US$ 13,50 miliar, dibandingkan hanya US$ 11,12 miliar pada bulan November 2015.
Bila dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan Oktober 2016, nilai ekspor November meninghat 5,91 persen. Nilai ekspor Oktober lalu adalah US$ 12,74 miliar.
Deputi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) untuk bidang distribusi dan jasa, Sasmito Hadi, ketika mengumumkan hal ini Kamis (15/12) mengatakan, melesatnya ekspor November memberikan optimisme bahwa permintaan global dan perdagangan dunia telah meningkat.
Melesatnya nilai ekspor November diikuti oleh tercatatnya surplus neraca perdagangan, kendati tidak sespektakuler peningkatan nlai ekspor. Surplus neraca perdagangan di bulan November tercatat sebesar US$ 383 juta, turun dari US$1, 24 miliar pada bulan sebelumnya. Namun bila dibandingkan dengan bulan November tahun sebelumnya, surplus tahun ini merupakan angka yang fantastis, sebab, November tahun lalu neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$ 397 juta.
Melesatnya nilai ekspor November antara lain disumbang oleh ekspor nonmigas yang mencapai US$ 12,39 miliar naik 6,04 persen dibanding Oktober 2016 dan naik 28,75 persen dibanding November tahun lalu.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas November 2016 terhadap Oktober 2016 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$ 366,1 juta (20,37 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar US$67,8 juta (30,57 persen).
Melesatnya nilai ekspor juga didukung oleh meningkatnya harga komodisat seperti Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya. Harga batubara dan tembaga juga meningkat.
Selain peningkatan dalam nilai, volume ekspor juga turut meningkat, yang turut menyumbang pada kenaikan nilai ekspor November.
Sementara itu, nilai impor November 2016 mencapai US$ 12,66 miliar atau naik 10,00 persen apabila dibandingkan Oktober 2016, demikian pula jika dibandingkan November 2015 naik 9,88 persen.
Impor nonmigas November 2016 mencapai US$ 10,90 miliar atau naik 9,39 persen jika dibandingkan Oktober 2016. Demikian pula apabila dibandingkan November 2015 naik 10,31 persen.
Peningkatan impor nonmigas terbesar November 2016 adalah golongan mesin dan peralatan listrik US$210,3 juta (15,23 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung US$55,8 juta (40,97 persen).
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...