Ekstremis Afiliasi ISIS Serang Desa di Kongo, 14 Petani Tewas
KINSHASA-KONGO, SATUHARAPAN.COM-Militan dari organisasi ekstremis bayangan yang memiliki hubungan dengan kelompok Daesh (akronim ISIS/Negara Islam Irak dan Suriah dalam bahasa Arab) membunuh sedikitnya 14 petani di wilayah timur Kongo yang paling terkena dampaknya, kata seorang pejabat setempat, hari Sabtu (25/11).
Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) menyerang desa Mamove di Provinsi Kivu Utara pada hari Jumat 924/11) malam dan memenggal kepala para petani yang bekerja di ladang mereka, kata Samson Simara, seorang delegasi gubernur provinsi.
“Jumlah korban tewas bisa bertambah karena petani lain hilang,” katanya kepada media lokal, seraya menambahkan bahwa militan juga membakar beberapa rumah di desa tersebut.
Kekerasan bersenjata di Kongo timur telah terjadi selama beberapa dekade ketika lebih dari 120 kelompok berjuang untuk mendapatkan kekuasaan, tanah, dan sumber daya mineral yang berharga. Sementara itu, kelompok lain berusaha membela komunitas mereka, namun kekerasan tersebut meningkat pada akhir tahun 2021 ketika kelompok pemberontak lainnya, yang bernama M23 dan sebagian besar tidak aktif, muncul kembali dan memulai serangan untuk merebut tanah.
Serangan-serangan tersebut telah meningkatkan ketegangan menjelang pemilihan presiden Kongo pada bulan Desember, dengan banyak warga di komunitas yang terkena dampak khawatir akan keselamatan mereka.
Presiden Kongo, Felix Tshisekedi, yang ingin dipilih kembali, mengatakan wilayah yang dikuasai pemberontak mungkin tidak berpartisipasi dalam pemungutan suara bulan Desember karena alasan keamanan.
ADF baru-baru ini meningkatkan serangannya di Kongo. Kelompok ini juga diduga berada di balik pembantaian bulan Juni yang menewaskan 41 orang, sebagian besar pelajar, di negara tetangga Uganda.
Pada tahun 2021, tentara Uganda melancarkan serangan udara dan artileri gabungan terhadap ADF di Kongo timur. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...