Ekstremis Suriah Unggah Foto Potong Tangan di Twitter
SURIAH, SATUHARAPAN.COM – Ekstremis Suriah dianggap terlalu radikal bahkan untuk al Qaeda setelah mengunggah kicauan tentang potong tangan secara langsung di twitter. Seperti diberitakan pada akhir Februari lalu.
Potong tangan itu terjadi di kota terpencil Maskanah di provinsi utara Aleppo. Serangkaian kicauan itu diposting akun pendukung ekstrimis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Yang pertama menunjukkan foto seorang laki-laki dengan mata tertutup. Lengan laki-laki itu ditempatkan di atas meja oleh para ekstremis Suriah bertopeng sambil menghunus pedang menunggu di dekatnya. Seorang laki-laki lain, mengenakan jubah putih dari jenis yang disukai di negara-negara Teluk Arab, membaca sebuah pernyataan. Sebuah keterangan menyatakan bahwa orang yang ditutup matanya adalah pencuri yang telah meminta tangan miliknya dipotong "dalam rangka untuk membersihkan dosa-dosanya."
Sebuah foto kedua diambil seperti pedang untuk untuk memotong tangan sementara laki-laki kekar menahan korban.
Sebuah gambar ketiga yang diunggah satu jam kemudian terlalu mengerikan untuk ditampilkan. Laki-laki itu tampaknya pingsan, dengan lengan berlumuran darah dan potongan tangannya yang tergeletak di atas meja. Butuh empat tebasan pedang untuk memotong tangan.
Akun Twitter yang mengunggah foto-foto itu, @reyadiraq, telah ditangguhkan. Juru bicara Twitter beralasan perusahaan tidak mengomentari akun individual dan menunjuk ke aturan dan kebijakan media. Sebuah layar tangkap foto pertama berada di bagian unggahan ini. Akun itu memiliki sekitar 96 ribu pengikut dan lebih dari 20 ribu kicauan sebelum diberhentikan sementara.
ISIS berevolusi dari al Qaeda yang bergabung dengan Negara Islam Irak. Pasukan Amerika Serikat berjuang menghadapinya sebelum ditarik dari negara itu pada 2011. Upaya kelompok itu memaksakan tafsir ketat hukum Islam pada bagian yang dikuasai pemberontak Suriah utara di bawah kendalinya menciptakan banyak musuh.
Arus utama pejuang Tentara Pembebasan Suriah menyatakan perang terhadap kelompok ini pada Januari dan mengeluarkan pejuangnya dari beberapa lokasi. Awal bulan ini, komando pusat al Qaeda mengeluarkan pernyataan memisahkan organisasi dari ISIS. Ini menunjukkan cara itu terlalu keras bahkan untuk al Qaeda. Pada Selasa lalu (25/2), sekutu resmi al Qaeda Suriah, al Nusra Jabhat, memberi ISIS ultimatum ancaman perang kecuali ISIS mengajukan ke arbitrase sengketa dengan pemberontak lainnya.
Di bawah tekanan, ISIS ditarik keluar dari kota utara Azaz pada Jumat lalu (22/2). (washingtonpost.com/foxnews.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...