Emir Kuwait Meninggal, Putra Mahkota Dinobatkan Jadi Penerus
KUWAIT, SATUHARAPAN.COM-Emir Kuwait, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah, meninggal pada usia 91 tahun, istana kerajaan Kuwait, kata Dewan Amiri mengumumkan hari Selasa (29/9) dikutip Al Arabiya.
Al-Sabah terbang ke Amerika Serikat pada bulan Juli untuk menjalani perawatan medis setelah menjalani operasi.
Sebelumnya, Emir Kuwait telah memberi wewenang kepada putra mahkotanya untuk sementara mengambil alih beberapa tanggung jawab sampai dia pulih.
Emir berusia 91 tahun itu telah memerintah negara yang kaya minyak sejak 2006, dan merupakan sekutu AS dan mengarahkan kebijakan luar negerinya selama lebih dari 50 tahun.
Oktober lalu, Sheikh Sabah mengalami kemunduran kesehatan saat berada di Kuwait dan dirawat di rumah sakit di AS selama perjalanannya untuk pertemuan dengan Presiden AS, Donald Trump.
Putra Mahkota Kuwait, Sheikh Nawaf Al-Ahmed Al-Sabah, dinobatkan sebagai penerus saudara tirinya Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmed al-Sabah, menurut pengumuman dari kabinet Kuwait.
Syekh Nawaf diangkat sebagai Putra Mahkota pada 2006, tahun yang sama Syekh Sabah diangkat menjadi emir.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...