Enam Kepala Negara Desak Uni Eropa Persiapkan Gelombang Kedua Pandemi
Dalam pernyataannya, enam kepala negara Eropa menyebutkan blok itu gagal menghadapi awal pandemi.
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Pemimpin Prancis, Jerman dan empat negara anggota Uni Eropa lainnya pada hari Selasa (9/6) mengatakan bahwa Eropa telah gagal menghadapi wabah virus corona dan mendesak UE untuk mempertimbangkan cara-cara untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi pandemi berikutnya.
Mereka menambahkan bahwa tanggapan kacau Eropa terhadap wabah virus corona, di mana 184.256 orang telah meninggal, telah "menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan Uni Eropa terhadap pandemi dan menggarisbawahi perlunya pendekatan yang meluas di Eropa," terutama terhadap potensi gelombang kedua virus.
Dalam sebuah surat dan makalah kebijakan yang ditujukan kepada Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, para pemimpin mengatakan: "Kami berharap makalah ini dapat berfungsi sebagai inspirasi untuk berbuah, diskusi lebih lanjut di tingkat Eropa tentang bagaimana memastikan kesiapan Uni Eropa untuk pandemi di masa depan.”
Surat itu ditandatangani oleh Emmanuel Macron dari Prancis, Angela Merkel dari Jerman, Mateusz Morawiecki dari Polandia, Pedro Sanchez dari Spanyol, Sophie Wilmes dari Belgia dan Mette Frederiksen dari Denmark.
Itu adalah upaya yang paling jelas oleh para pemimpin sebuah blok yang paling kuat untuk memacu eksekutif Uni Eropa untuk menemukan cara dalam memperbaiki perpecahan yang muncul dalam krisis, terutama di hari-hari paling awal.
Ketika wabah global pertama kali terjadi, negara-negara anggota mengistimewakan respons nasional dengan menutup perbatasan, menimbun pasokan medis dan mengabaikan rencana pengeluaran besar terlepas dari aturan UE. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...