Ephorus Harap Kesadaran Bernegara Jemaat HKBP Bertumbuh
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ephorus Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pendeta Willem TP Simarmata mengharapkan kesadaran jemaat Gereja HKBP dalam berbangsa dan bernegara semakin bertumbuh. Menurut dia, jemaat Gereja HKBP harus hidup saling menghormati perbedaan yang ada.
“Harapan saya dengan telah ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) dengan Gereja HKBP adalah kesadaran jemaat Gereja HKBP semakin bertumbuh, kesadaran berbangsa dan bernegara saling menhormati perbedaan yang ada,” ujar Pendeta Willem dalam jumpa pers yang digelar usai acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di kalangan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) sekaligus penandatanganan Memorandum of Understanding dan buka puasa bersama, di Gedung Sopo Marpingkir HKBP Jalan Damai Nomor 1, Cakung, Cilincing, Jakarta Timur, Senin (13/7).
“Karena perbedaan itu diciptakan Tuhan, tapi perbedaan itu bukan awal konflik,” dia menambahkan.
Menurut dia, sebagai warga negara, gereja tidak terpisahkan dan bertugas untuk memahami dasar negara Indonesia, kemudian menopang kegiatan pemerintah yang membawa kesejahteraan, keamanan, ketertiban bagi bangsa dan negara.
“Ini sebagai warga negara, gereja tidak terpisahkan dan tetap bertugas untuk memahami dasar negaranya, kemudian menopang kegiatan pemerintah yang membawa kesejahteraan, keamanan, ketertiban bagi bangsa dan negara,” ucap Pendeta Willem.
Sebelumnya, dalam sambutannya, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyatakan bangga dan bahagia bisa berada di tengah-tengah umat Kristiani dari Gereja HKBP, sebagai salah satu elemen bangsa Indonesia yang memiliki motivasi kuat untuk membangun dan menumbuhkembangkan nilai leluhur bangsa.
“Atas nama pemimpin MPR, izinkan saya menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh unsur dari HKBP yang hadir pada hari yang membahagiakan ini. Tentu dengan kehadiran dan kebersamaan kita semua pada momen yang khidmat ini, Insya Allah akan semakin memberikan semangat dan inspirasi kerukunan umat beragama di Indonesia,” kata Zulkifli.
Menurut dia, kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI sekaligus penandatanganan nota kesepahaman antara MPR RI dengan HKBP sangat penting sebagai wujud kebersamaan dan kesungguhan kita sebagai anak bangsa dan umat beragama dalam menciptakan tatanan Indonesia yang penuh dengan kemajuan, harmoni, dan kedamaian.
Lebih lanjut Zulkifli menyampaikan, bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan majemuk, telah lama dikenal oleh dunia internasional sebagai bangsa yang ramah, bangsa yang penuh dengan toleransi dan sangat mencintai perdamaian. Di tengah pluralitas suku bangsa, bahasa, agama, dan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, sesungguhnya bangsa Indonesia patut berbahagia, karena di dalam kamejmukan yang dimilikinya, benih-benih toleransi, persatuan, dan perdamaian senantiasa tumbuh dan berkembang dalam setiap hati sanubari anak bangsa.
“Kita patut bersyukur, melalui kepribadian dan karakteristik yang dimiliki oleh bangsa Indonesia itulah, nilai-nilai perdamaian sebagai pengejawantahan nilai-nilai agama senantiasa dijunjung tinggi di dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tutur dia.
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...