Erdogan: Ankara dan Israel Saling Membutuhkan
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mungkin telah mengubah pandangannya terhadap Israel. Dikutip dari media lokal, hari Sabtu (2/1) Erdogan mengatakan bahwa Ankara dan Yerusalem "saling membutuhkan."
"Israel sangat membutuhkan sebuah negara seperti Turki di wilayah ini," kata Erdogan kepada Hurriyet Daily News. "Kami harus mengakui bahwa kami juga perlu Israel."
Erdogan berbicara di dalam pesawatyang membawanya kembali ke rumah setelah pertemuan dengan Raja Saudi Salman di Riyadh.
Turki memutuskan hubungan dengan Israel pada 2010 setelah sejumlah warga Turki tewas dalam serangan IDF dari Mavi Marmara, kapal yang merupakan bagian dari armada Gaza yang berusaha untuk mematahkan blokade maritim Israel di wilayah Palestina.
Turki menuntut Israel mengizinkan dibukanya akses ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas sebagai salah satu syarat sebelum memperbarui hubungan diplomatik dengan Israel, menurut laporan di minggu lalu di Hurriyet Daily News.
Laporan itu menyatakan bahwa pemerintah Erdogan tidak akan menerima pembatasan Israel terhadap aliran bantuan Turki ke Gaza Palestina.
Negosiator Turki telah dilaporkan menawarkan permintaan ini kepada Israel dalam perundingan selama pemulihan hubungan diplomatik yang retak setelah krisis.
Hamas, untuk sebagian, belum menerima tanda-tanda dari Turki mengenai pemulihan hubungan dengan Israel dan takut Ankara akan menawarkan sejumlah permintaan untuk pencabutan blokade Gaza sebagai prasyarat untuk normalisasi hubungan dengan Yerusalem, kata seorang pejabat senior Hamas, Rabu (30/12).
Surat kabar online yang berbasis di London Rai al-Youm mengutip pejabat Hamas yang tidak disebutkan namanya mengatakan upaya tersebut ditempuh sebagai cara untuk "mempercantik" kesepakatan Israel-Turki yang akan menyelamatkan muka Erdogan.
Dalam sambutannya terbaru, pemimpin Turki tampaknya mempersiapkan opini publik untuk pemulihan hubungan dengan Israel bahkan setelah periode tahun di mana ia membuat komentar sengit tentang kebijakan.
Erdogan mengatakan bahwa perlunya kerjasama Turki-Israel "adalah fakta daerah."
"Kita perlu melihat bahwa. Jika kita dapat mengambil langkah-langkah dalam timbal balik yang tulus, maka normalisasi akan terus berlanjut, "tambahnya.
Presiden menambahkan bahwa ia sedang menunggu jaminan tertulis dari Israel bahwa Turki akan dapat mengirim barang ke Jalur Gaza.
"Pada embargo, mereka [Israel] mengatakan 'Barang, peralatan konstruksi dapat dimasukkan [Gaza] melalui Turki." Kami akan menunggu teks tertulis sehingga mereka tidak mundur, " kata Erdogan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...