Erdogan Jadi Sasaran Kritik Pedas Media Barat
"Hanya karena saya mengulangi fakta berdasarkan penelitian ilmiah, saya telah menjadi sasaran kritik media Barat, dan disebut-sebut telah mengidap kelainan jiwa."
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjadi sasaran kritik pedas oleh media Barat dan dicap tak sadar diri karena perkataannya beberapa waktu lalu yang menyatakan pelaut Muslim lah yang menemukan Benua Amerika, bukan Columbus.
"Saya telah menjadi sasaran kritik yang pedas oleh media Barat," kata Erdogan dalam pidato di pertemuan Komite Tetap Kerjasama Ekonomi dan Komersial Organisasi Kerjasama Islam (COMCEC) di Istanbul pada Kamis (27/11).
Erdogan, yang telah menjabat sebagai presiden selama lebih dari satu dekade telah memicu kontroversi dengan pernyataan bahwa Amerika ditemukan oleh pelaut Muslim di abad ke-12, hampir tiga abad sebelum Christopher Columbus berlayar melintasi Atlantik.
"Hanya karena saya mengulangi fakta berdasarkan penelitian ilmiah, saya telah menjadi sasaran kritik media Barat, dan disebut-sebut telah mengidap kelainan jiwa," katanya.
Erdogan mengatakan Columbus mengakui adanya sebuah masjid di sebuah bukit di pantai Kuba dan menawarkan diri untuk membangun masjid lain di lokasi yang disebutkan oleh penjelajah Genoa.
Catatan sejarah tersebut tertuang dalam sebuah artikel kontroversial yang diterbitkan pada 1996, oleh sejarawan Youssef Mroueh. Dalam artikelnya, ia mengatakan catatan harian Columbus menyebutkan bahwa ia menemukan sebuah masjid di Kuba.
Sementara itu, Kebanyakan buku-buku sejarah mengatakan Columbus menginjakkan kaki di benua Amerika pada 1492 saat ia mencari rute maritim baru untuk India. (alarabiya.net)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...