Senat Afghanistan Setujui Tentara Asing untuk Tetap Bertahan
KABUL, SATUHARAPAN.COM - Majelis tinggi parlemen Afghanistan pada Kamis (27/11) menyetujui dua perjanjian dengan Amerika Serikat dan NATO untuk mengizinkan sekitar 12.500 tentara agar bertahan di negara itu pada tahun depan saat kekhawatiran meningkat atas pemberontakan.
Perjanjian Keamanan Bilateral (Bilateral Security Agreement atau BSA) dengan Amerika Serikat, dan perjanjian serupa dengan NATO, disetujui majelis rendah parlemen pada Minggu sebelum diajukan ke senat.
Kedua perjanjian itu merupakan sumber perpecahan besar antara pemerintah Afghanistan dengan para sekutunya selama periode presiden sebelumnya Hamid Karzai.
Namun Presiden Ashraf Ghani, yang menjabat pada September, memperkeruh hubungan Afghanistan dengan pada sekutunya dengan menandatangani perjanjian tersebut pada hari pertama pemerintahannya.
“Kami menyetujui kedua perjanjian itu pada hari ini,” Belgis Roshan, seorang senator kepada AFP.
Qadamuddin Nekpa, seorang pejabat media parlemen, mengatakan hanya tujuh anggota parlemen yang menolak perjanjian tersebut. (AFP)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...