Eropa Desak Iran Kembali ke Perjanjian Nuklir
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, mengatakan pada hari Kamis (9/1) bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani, dan mendesaknya untuk kembali mematuhi perjanjian nuklir.
Pernyataannya itu muncul ketika kekuatan-kekuatan Eropa berada dalam posisi yang sulit menyusul penarikan Iran dari komitmen perjanjian nuklir, dan setelah bentrokan antara Iran dan Amerika Serikat di kawasan itu.
Setelah pembunuhan oleh AS terhadap komandan pasukan elite Iran, Al Quds, Qassem Soleimani, pada hari Jumat (3/1), Iran mengumumkan akan mulai memperkaya uranium tanpa batasan. Itu berarti melanggar perjanjian nuklir 2015 yang ditandatangani dengan AS, Inggris, Rusia, China, Prancis, dan Jerman.
Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mengatakan bahwa Inggris melihat rusaknya masa depan kesepakatan karena ketidakpatuhan yang "akut" oleh pihak Teheran.
“Kami jelas-jelas telah berkomitmen pada JCPOA (kesepakatan nuklir Iran), tetapi kami telah mencapai titik di mana ketidakpatuhan telah begitu akut dalam langkah-langkah terbaru yang diambil oleh Iran, sehingga jelas kami akan berupaya dengan sangat keras tentang apa yang harus terjadi selanjutnya," kata Raab, dikutip AFP.
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...