Euforia Politik, Rupiah dan IHSG Masih Menguat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (18/3) pagi bergerak menguat lima poin menjadi Rp 11.287 dibanding sebelumnya di posisi Rp 11.292 per dolar AS. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga dibuka menguat sebesar 2,35 poin mengikuti bursa saham regional. Euforia politik masih terasa.
“Rupiah kembali menguat menyusul masih masuknya dana asing ke dalam negeri di tengah spekulasi bahwa program pemerintahan baru nanti akan sesuai ekspektasi,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, euforia politik masih terasa di pasar keuangan, pemerintahan mendatang nanti diperkirakan mendorong sektor infrastruktur, konstruksi, hingga kesehatan masyarakat akan lebih baik.
“Pemerintahan nanti mungkin akan meningkatkan belanja infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat,” kata dia.
Ia mengatakan meski apresiasi rupiah yang terlalu cepat bisa memicu kekhawatiran karena dapat membebani ekspor, arus masuk yang kuat akan terus mendatangkan keuntungan di pasar keuangan.
Ia menambahkan penguatan rupiah juga tidak terlepas dari kebijakan struktural yang telah dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia di antaranya dengan mengurangi ketergantungan impor minyak, dan barang-barang tidak penting lainnya.
“Beberapa kebijakan struktural itu juga diperkirakan cukup efektif menjaga tingkat inflasi yang stabil pada tahun ini,” kata dia.
Sementara itu pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, mengatakan pada dasarnya ada dua ekspektasi yang membentuk laju perekonomian Indonesia ke depan yakni politik dan ekonomi.
“Jika Presiden mendatang sesuai dengan ekspektasi pasar maka aliran investasi akan kembali masuk ke Indonesia,” katanya.
IHSG Dibuka Menguat 2,35 Poin
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, dibuka menguat tipis sebesar 2,35 poin mengikuti bursa saham regional.
IHSG BEI dibuka naik 2,35 poin atau 0,05 persen menjadi 4.878,54. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 0,61 poin (0,07 persen) ke level 829,05.
“Penguatan bursa saham AS tadi malam menjadi pendorong kenaikan bagi bursa Asia, termasuk IHSG BEI,” kata analis Samuel Sekuritas, Yualdo Yudoprawiro di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pergerakan bursa saham Indonesia saat ini cenderung mengikuti arah bursa global menyusul meredanya euforia politik di pasar saham.
Ia mengatakan beberapa saham yang telah menguat cukup signifikan seperti sektor properti dan semen berpotensi mengalami aksi ambil untung pada hari ini (18/3). IHSG BEI diperkirakan bergerak di kisaran 4.850-4.900 poin.
Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah menambahkan investor sedang menantikan beberapa data ekonomi Amerika Serikat seperti inflasi AS serta neraca transaksi berjalan AS yang akan diumumkan.
“IHSG diperkirakan berfluktuasi merespons isu global,” katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 20,73 poin (0,10 persen) ke level 21.494,68, indeks Nikkei naik 123,30 poin (0,86 persen) ke level 14.400,97 dan Straits Times menguat 2,72 poin (0,09 persen) ke posisi 3.095,26. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...