Produk UKM Bersertifikat Kayu Legal Dipamerkan di IFFINA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak sembilan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) permebelan di Pulau Jawa memamerkan produknya di booth Program SWITCH Asia di ajang International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) Eco ParkSenayan Jakarta pada Jum’at (14/3) hingga Senin (17/3).
Sembilan UKM itu sudah memiliki sertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) hasil pendampingan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia dan Asosiasi Industri Permebelan & Kerajinan Indonesia (Asmindo).
Wakil Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Colin Crooks menyatakan dukungan Uni Eropa atas upaya UKM industri mebel kayu Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi SVLK.
“Sembilan UKM ini menunjukkan UKM industry mebel kayu Indonesia bisa menjadi lestari dalam hal pengadaan dan pengolahan kayu legal. Sertifikasi SVLK akan meyakinkan konsumen Erpa bahwa produk itu dibuat dari kayu legal Indonesia. Ini penting. Karena kalau legal maka akan terus memasuki pasar Uni Eropa dan konsumen Eropa dapat terus menikmati produk itu,” kata Colin dalam konferensi pers bertajuk 'Design for better living' di Booth WWF saat penutupan IFFINA 2014.
Director Policy, Sustainabilty, and Transformation WWF Indonesia Budi Wardhana menyatakan bahwa melalui program SWITCH Asia yang didukung Uni Eropa, WWF Indonesia dan Asmindo bermitra sejak tahun lalu untuk membantu 300 lebih UKM dalam menyiapkan industry mereka agar siap menghadapi regulasi legalitas kayu yang diterapkan Indonesia dan negara-negara importir.
"Kami melakukan pelatihan SVLK di 10 kota di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, serta pendampingan intensif untuk 30 UKM terpilih sampai mereka memperoleh sertifikat SVLK,” kata Budi Wardana.
Ketua Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI) Bambang Kartono mengapresiasi produk UKM yang mendongkrak nilai-nilai ramah lingkungan, keamanan, dan kesehatan konsumen. Tidak saja menghasilkan produk untuk pasar tetapi mengembangkan nilai produk dan kehidupan yang lebih baik.
Produk UKM itu diapresiasi dengan penilaian dari para juri yang terdiri dari akademisi, desainer, marketing, dan WWF agar kategori dan aspek penilaian lengkap dan sesuai. Maing-masing UKM dinilai keunggulan produknya dengan apresiasi yang berbeda satu sama lain. Kategori yang diberikan: The Best Ergonomic, The Best Inspiring, The Best Unique, The Best Sustainibilty, The Best Function, The Best Performance, The Best Asthetic, The Best Value, The Best Visual Comfort, The Best Nature, dan The Best Innovation.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...