Loading...
EKONOMI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 19:49 WIB | Selasa, 18 Maret 2014

IHSG dan Rupiah Selasa Sore Melemah

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore melemah sebesar 32 poin menjadi Rp 11.324 dibanding sebelumnya Rp 11.292 per dolar AS.

"Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini (18/3) cukup wajar setelah menguat signifikan dalam beberapa hari terakhir ini. Tekanan saat ini merupakan faktor teknis," ujar Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, tekanan mata uang domestik masih cenderung terbatas sehingga peluang penguatan masih terbuka ke depannya menyusul ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif.

"Di sisi lain, eforia terkait politik juga akan menambah kontribusi mata uang rupiah untuk kembali terangkat," ucap dia.

Ia memperkirakan bahwa tren penguatan rupiah akan terus berlanjut hingga periode Pemilu selesai, setelah itu pasar akan mencermati fundamental ekonomi domestik.

Ia menambahkan bahwa ekspektasi pasar terhadap pemimpin baru masih positif karena investor meyakini bahwa kebijakan yang akan dikeluarkan akan mendukung pembangunan infrastruktur sehingga imbasnya akan ke pasar investasi.

"Investor berharap pemimpin baru tetap mendukung industri keuangan," ucapnya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa ini (18/3), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp11.282 dibanding sebelumnya (17/3) di posisi Rp11.272 per dolar AS.

IHSG 

ndeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa, ditutup melemah sebesar 70,58 poin didorong faktor teknikal.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 70,58 poin atau 1,45 persen ke posisi 4.805,61. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 16,00 poin (1,93 persen) ke level 812,44.

Analis PT Anugerah Sekurindo Indah, Bertoni Rio di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa jenuh beli di pasar saham Indonesia menjadi faktor pendorong indeks BEI terkoreksi di tengah mayoritas bursa Asia yang berada di area positif.

"Aksi ambil untung menjadi faktor penekan indeks BEI, secara teknikal saham-saham domestik juga telah masuk dalam area jenuh beli," kata dia.

Ia menyatakan bahwa rupiah yang terdepresiasi terhadap dolar AS menambah sentimen negatif bagi IHSG BEI, selanjutnya pergerakan pasar saham domestik diperkirakan berfluktuasi namun masih berpotensi menguat menyusul investor asing yang masih masuk ke pasar saham dalam negeri.

Dalam data BEI, tercatat pelaku pasar saham asing masih membukukan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp882 miliar pada Selasa ini (18/3).

"IHSG BEI diprediksi bergerak di kisaran 4.779--4.866 poin pada Rabu (19/3) besok," kata dia.

Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 268.861 kali dengan volume mencapai 4,84 miliar lembar saham senilai Rp7,18 triliun. Tercatat, efek yang bergerak naik sebanyak 86 saham, yang melemah 236 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 86 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 109,55 poin (0,51 persen) ke level 21.583,50, indeks Nikkei naik 133,60 poin (0,94 persen) ke level 14.411,27 dan Straits Times menguat 1,70 poin (0,05 persen) ke posisi 3.093,84. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home