Euro Menguat Dipicu Komentar Gubernur Bank Sentral Jerman

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM — Kurs euro menguat mencapai titik tertinggi dua tahun terakhir terhadap mata uang utama lainnya, dipicu komentar hawkish gubernur bank sentral Jerman.

Pada Jumat pukul 22.00 GMT (Sabtu, 28/12, pukul 05.00 WIB), euro diperdagangkan di 1,3743 dolar, naik dari 1,3690 dolar pada Kamis (26/12) setelah sebelumnya mencapai setinggi 1,3893 dolar, tertinggi sejak Oktober 2011.

Euro juga menguat terhadap mata uang Jepang, diperdagangkan pada 144,37 yen dari 143,47 yen—setelah sebelumnya mencapai 145,69 yen, tingkat tertinggi sejak Oktober 2008. Dolar menguat menjadi 105,13 yen dari 104,80 yen.

Kepala Bundesbank Jerman Jens Weidmann—juga duduk di Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa—mengatakan kepada surat kabar Jerman bahwa tekanan inflasi yang lemah seharusnya tidak membenarkan pelonggaran moneter tak terbatas. Komentar itu menyebabkan para investor terdorong memborong euro setelah itu.

“Walaupun Weidmann dikenal seorang hawk moneter, komentarnya semalam memberi investor alasan untuk mendorong euro lebih tinggi, yang memicu pesanan otomatis yang mungkin bergerak berlebihan,” kata Omer Esiner, kepala analis pasar di Commonwealth Foreign Exchange, Inc.

Komentar Weidmann menyusul laporan terbaru oleh Presiden ECB Mario Draghi, yang berjanji untuk mengambil tindakan jika perekonomian Eropa tidak membaik.

Di antara mata uang lainnya, poundsterling Inggris naik menjadi 1,6475 dolar dari 1,6410 dolar.

Dolar merosot menjadi 0,8913 franc Swiss dari 0,8965 franc.

Hawkish vs Dovish

Hawkish dalam dunia keuangan berarti pandangan yang bersifat negatif terhadap tingkat inflasi suatu negara dan mengindikasikan perlunya mengambil langkah-langkah serius untuk mengurangi inflasi seperti  kenaikan tingkat suku bunga.

Kebalikannya, dovish pandangan yang menyetujui pelunakan kebijakan karena situasi yang dianggap tidak terlalu buruk sehingga tidak diperlukan langkah-langkah serius untuk mengendalikan inflasi. (AFP/Ant/foreximajinasiku.com)