Nilai Ekspor Bali Meningkat 2,06 Persen
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM – Nilai ekspor dari Bali selama periode Januari-Oktober 2013 meningkat 1,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dari 392,88 juta dolar AS (sekitar Rp 4,8 triliun) menjadi 398,75 juta dolar AS (sekitar Rp 4,88 triliun).
“Perolehan devisa tersebut 75,57 persen di antaranya ditopang dari hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga, hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin dan seniman,” kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Sabtu (28/12).
Menurut dia, hasil industri skala rumah tangga mampu meraih devisa sebesar 134,32 juta dolar AS (sekitar Rp 1,6 triliun) atau memberikan kontribusi 33,69 persen dari total ekspor daerah Bali.
Perolehan dari pengapalan ikan dalam kaleng, komponen rumah jadi, kerajinan plastik, sepatu, tas serta tekstil dan produk tekstil itu meningkat 5,48 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 127,34 juta dolar AS (sekitar Rp 1,56 triliun).
Ketut Teneng menambahkan, demikian pula perolehan devisa dari hasil industri kerajinan rumah tangga sebesar 167,04 juta dolar AS (sekitar Rp 2 triliun)selama sepuluh bulan 2013, menurun 3,31 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 172,71 juta dolar AS (sekitar Rp 2,1 triliun).
Namun, andilnya terhadap perolehan devisa naik dari 41,34 persen pada sepuluh bulan pertama 2012 menjadi 41,88 persen pada kurun waktu yang sama tahun 2013.
Sementara hasil perkebunan menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari 432.091,28 dolar AS (sekitar Rp 5,3 miliar) menjadi 1,23 juta dolar AS (sekitar Rp 15 miliar).
Ketut Teneng menjelaskan, perolehan devisa dari ekspor hasil perikanan dan kelautan meningkat sebesar 9,40 persen dari 85,97 juta dolar AS menjadi 94,05 juta dolar AS.
“Sedangkan ekspor mata dagangan lain-lain mampu menyumbangkan sebesar 2,1 juta dolar AS (sekitar Rp 25 miliar) selama sepuluh bulan 2013, merosot 66,64 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 6,41 juta dolar AS (sekitar Rp 78 miliar),” ujar Ketut Teneng. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...