Eva Engelbert Gelar Pameran "Dissidence"

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Setelah menjalani program residensi di Sewon Art Space, Bantul, Yogyakarta sejak Januari 2017, perupa muda asal Austria Eva Engelbert akan berpameran di Studio Kalahan milik perupa Heri Dono yang berada di Dusun Patukan, Ambarketawang, Gamping, Sleman.

Eva Engelbert banyak berkarya dalam multidisiplin dengan menggabungkan kerajinan (craft), teks, bahan-bahan arsip dan fotografi, dan menerjemahkan penelitiannya tentang sejarah dalam bentuk narasi visual.

Dalam pameran bertema "Dissidence", Eva mengambil referensi tubuh manusia, terutama tubuh kolektif, serta kemungkinan perlawanan dalam ruang yang baru terbuka.

Eva menggunakan bentuk dan materi dalam karyanya yang bersifat global – balok kayu dan sambungan kayu, alas semen, kepalan tangan yang terangkat, yang terbuat dari alumunium, dipasangkan magnet, dan ditempelkan pada selembar logam semisal kayu jati bekas dari rumah  tradisional Jawa, semen yang dicampur pasta pewarna indigo dari Jawa Timur, dan alumunium yang didapatkan dengan cara melebur plat nomor motor bekas.

Eva Engelbert yang lahir pada tahun 1983, mengenyam pendidikan di University of Applied Arts Vienna dan École Nationale Supérieure des Arts Décoratifs Paris. Karya-karyanya telah dipamerkan di berbagai negara dan telah mendapatkan beberapa penghargaan.

Beberapa pameran yang diikutinya belum lama ini termasuk, Special Astrophysical Observatory of the Russian Academy of Sciences, Karachai-Cherkessian Republic, Zona Sztuki Aktualnej, Szczecin, Kluckyland, Vienna, French Pavilion, Zagreb (2016), Salzburger Kunstverein (2015), Baba Vasa´s Cellar, Shabla (2015), Neue Galerie, Tiroler Künstlerschaft, Innsbruck (2014). Eva sudah beberapa kali menjalani residensi seni, di antaranya di Yogyakarta (2017), Paris (2016 dan 2011) dan Charleroi (2012).

Pameran "Dissidence" akan dibuka pada Senin (20/3) malam, dan berlangsung sampai tanggal 23 Maret 2017.