Facebook Luncurkan Fitur Foto Bagi Tuna Netra
CANBERRA, SATUHARAPAN.COM - Pekan ini, Facebook meluncurkan fitur baru, yang disebut teks alternatif otomatis, yang menggunakan teknologi pengenalan gambar untuk mengidentifikasi objek di foto dan menjelaskan kepada pengguna melalui voice over.
Direktur kebijakan Facebook di Australia, Mia Garlick, mengatakan, inovasi ini muncul setelah perusahaan melakukan penelitian tentang bagaimana meningkatkan platform tersebut pada pengguna yang mengalami gangguan penglihatan atau tuna netra
"Ide sistem komentar foto otomatis benar-benar muncul karena kami melakukan wawancara dengan orang-orang dalam komunitas yang memiliki gangguan visual," kata Mia seperti dikutip Australia Plus, hari Kamis (7/4).
"Ketika mereka menggunakan pembaca, alat pembaca akan memberitahu mereka siapa yang diunggah di foto dan bahwa ada sebuah foto, tapi itu tak benar-benar mengatakan kepada mereka apa yang ada di foto,” dia menambahkan.
Menurut Mia, ada lebih dari dua miliar foto yang diunggah dan diteruskan dalam keluarga aplikasi Facebook. “Jadi ada di Facebook, Instagram, Messenger dan WhatsApp. Ada jutaan orang yang tuna netra atau mereka punya gangguan penglihatan yang parah,” katanya.
Mia mengatakan,"Kami benar-benar mencoba untuk memberi mereka cara yang lebih kaya untuk terlibat di semua perangkat komunikasi yang berbeda ini, sehingga mereka bisa melihat dan mendengar dunia sama seperti kita semua."
Teknologi ini, saat ini hanya tersedia di iOS dan dalam bahasa Inggris, namun Facebook mengatakan, mereka akan segera memperluas ke dalam bahasa lain dan menjadi tersedia di Android dan platform situs online.
Twitter baru-baru ini memperkenalkan sebuah pilihan bagi pengguna untuk menulis keterangan foto yang bisa dibaca untuk para pengguna yang memiliki gangguan penglihatan, tetapi sistem Facebook tidak mengharuskan pengguna untuk melakukan sesuatu yang ekstra.
Menurut Facebook, saat ini sistem itu mengenali sejumlah suasana dan obyek yang biasa difoto secara terbatas, tetapi akan belajar untuk mengidentifikasi lebih banyak dari waktu ke waktu.
Penny Stevenson, seorang pengguna Facebook yang memiliki gangguan penglihatan dan telah mencoba teknologi baru itu, mengatakan, walau itu tampaknya kurang canggih daripada program serupa yang biasa digunakan oleh orang-orang tuna netra, program ini memiliki potensi untuk meningkatkan pengalaman media sosial bagi pengguna seperti dirinya.
"Saya benar-benar gembira bahwa Facebook telah menerapkan aksesibilitas ini untuk foto, bahwa mereka benar-benar mempertimbangkan tuna netra sebagai pengguna aktif layanan mereka dan ingin membuat seluruh pengalaman terasa sukses bagi mereka," katanya.
"Saya pikir ini awal yang benar-benar hebat dalam arah yang benar dan itu memberi kami lebih banyak kesetaraan daripada apa yang kami miliki sebelumnya,” ujarnya.
Penny menambahkan, "Tapi ini masih harus menghadapi jalan panjang, karena saya masih ingin bisa membaca semua meme kecil yang lucu dan hal-hal yang dikirim orang, jadi saya masih menunggu beberapa program pengenalan teks terlaksana."
Editor : Eben E. Siadari
91 WNI Dievakuasi dari Suriah Tiba di Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Sebanyak 91 warga negara Indonesia (WNI)pada hari Sabtu (21/12) kembali die...