Fadli Zon Ajak Donald Trump Ketemu via Whatsapp
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Fadli Zon, mengaku mengajak bakal calon presiden Amerika Serikat 2016 dari Partai Republik, Donald Trump, bertemu pada hari Kamis (3/9) lalu, melalui aplikasi media sosial, Whatsapp Messenger.
“Iya pakai Whatsapp,” kata Fadli usai menggelar jumpa pers terkait pertemuan sejumlah anggota DPR RI dengan Donald Trump, di Ruang Wartawan DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari Senin (14/9).
Selanjutnya, Fadli mengatakan pengusaha Hary Tanoesoedibjo sebagai fasilitator pertemuan dengan Donald Trump. Menurut dia, sosok yang akrab disapa HT itu menghubungkan staf Trump dengan Fadli sehingga dijadwalkan pertemuan pada hari Kamis (3/9) pukul 13.30 waktu setempat di Trump Plaza, New York, Amerika Serikat.
"Bila menfasilitasi dalam arti ikut mengontak dan meng-arrange, maka ada benarnya," ujar dia.
Namun, kata politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu, bukan berarti pertemuan dengan Donald Trump telah dijadwalkan jauh-jauh hari. Dengan tegas dia mengatakan pertemuan tersebut tidak direncanakan dan kebetulan sejumlah anggota dewan memiliki waktu kosong.
"Ini tidak direncanakan. Kebetulan kami lowong selesai agenda International Parliamentary Union (IPU), di Kota New York, Amerika Serikat. Jadi dalam rangka networking, kami bertemu dengan Trump," ucap Fadli.
Menurut Fadli, selama 30 menit Trump mengemukakan keinginannya untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia. Trump, kata Fadli, juga memuji Indonesia sebagai negara dengan pemeluk Islam terbesar di dunia, namun moderat.
"Dia ditemani tim yang bertanggung jawab pada proyek-proyek di Indonesia," tutur Fadli.
Diplomasi Selfie
Wakil Ketua DPR RI itu pun menyebut pertemuan dengan Donald Trump sebagai diplomasi ‘selfie’. Ia mengingatkan Donald Trump merupakan pengusaha AS yang sudah dikenal di Indonesia. "Kami diplomasi ‘selfie’, mudah-mudahan ‘selfie’ belum diharamkan," kata Fadli.
Menurut dia, Donald Trump merupakan pengusaha yang akan melakukan investasi di Kota Bogor dan Provinsi Bali. Sehingga, seharusnya pertemuan tersebut tidak dipermasalahkan. Pasalnya, dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), anggota DPR tidak hanya berfungsi pengawasan, legislasi dan budgeting. Tetapi juga fungsi diplomasi.
"Karena itu bukan tugas pemerintah saja, tetapi tugas parlemen. Sehingga parlemen memiliki tugas diplomasi. Diplomasinya internasional, politik dan kebudayaan serta lainnya," ujar Politikus Gerindra itu.
Pertemuan dengan Donald Trump digelar di lantai 26 Trump Plaza. Pertemuan tersebut berjalan santai mengenai investasi. Kemudian dilanjutkan dengan makan dan berfoto selfie. "Pembicaraannya tentang apresiasi terhadap Indonesia yang negara muslim terbesar tapi demokratis. Dia sangat ingin berinvestasi di Indonesia," ujar Fadli.
Fadli dalam pertemuan itu juga membawa buku untuk ditandatangani Donald Trump. Setelah pertemuan, Donal Trump merasa antusias. Kemudian rombongan diajak konferensi pers dilantai dasar. Karyawan Trump, kata Fadli, juga terlihat membawa spanduk.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...