Faisal Basri: BBM di RI Lebih Mahal Dibanding AS dan Malaysia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengamat Ekonomi, Faisal Basri, mengungkapkan perhitungan yang mengejutkan. Menurut dia, bensin premium di Indonesia lebih mahal bila dibandingkan dengan Malaysia dan Amerika Serikat, padahal kualitas BBM kedua negara itu lebih baik.
Faisal Basri juga mengatakan dengan harga bensin premium saat ini, seharusnya konsumen Indonesia dapat menikmati bensin dengan kualitas Pertamax plus.
"Dengan harga premium yang baru, kalau dibandingkan dengan Malaysia, konsumen seharusnya memperoleh bensin yang jauh lebih berkualitas, yaitu Pertamax Plus," kata Faisal Basri lewat tulisan di blog pribadinya, faisalbasri01.wordpress.com
Diakui oleh Faisal Basri, sulit melakukan perbandingan yang setimpal dengan negara tetangga karena hanya Indonesia yang masih menggunakan RON 88 (bensin Premium). Kendati demikian, ia mencoba untuk melakukan perbandingan yang lebih fair, dan hasilnya, ia menilai harga BBM di Indonesia masih terlalu mahal.
Berbeda di Indonesia yang masih menggunakan RON 88, Malaysia sudah menggunakan RON 95 yang setara dengan Pertamax Plus. Namun, dengan kualitas yang lebih tinggi tersebut, Malaysia justru bisa memberikan harga yang lebih murah.
Menurut dia, pemerintah Malaysia telah menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku mulai 1 Januari 2016. Semua jenis BBM turun dibandingkan dengan Desember 2015. Harga solar (diesel dengan kadar sulfur 0,25%) turun 15,8 persen. Harga RON 95 turun sebesar 5,1 persen, penurunannya lebih banyak ketimbang Indonesia.
Bila dikonversi ke rupiah, harga RON 95 di Malaysia dipatok Rp 5.973 per liter, jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga bensin premium di Indonesia yang sebesar Rp7.050 per liter.
Pemerintah Malaysia memang tidak mengenakan pajak pada BBM seperti di Indonesia. Namun seandainya pun dikenakan pajak seperti di Indonesia (15 persen) harga RON 95 plus pajak di Malaysia tetap lebih murah bila dibandingkan di Indonesia, yaitu Rp6.869 per liter.
"Berarti Rp 181 lebih murah ketimbang harga premium di Indonesia. Padahal beda oktannya tak kepalang, sebesar 7," kata Faisal.
Hal yang mirip terjadi bila dibandingkan dengan di AS. Harga bensin di Amerika Serikat (rerata nasional) yang setara dengan RON 92 per 4 Januari 2016 adalah 1,99 dolar AS per galon. (1 gallon = 3,7854118 liter). Di dalamnya sudah termasuk pajak sebesar 0,4928 per galon (rerata nasional). Dengan demikian, harga tidak termasuk pajak adalah 1,4972 dolar AS atau 0,3955 dolar AS per liter.
Dengan kurs Rp 13.967 per dolar AS pada 4 Januari 2016, maka harga bensin setara RON 92 tanpa pajak di AS adalah Rp 5.524 per liter. Bandingkan dengan harga RON 88 (Premium) di Indonesia tanpa pajak adalah Rp 6.130 per liter (Rp 7.050/1.15).
"Beberapa teman menyampaikan pandangan bahwa Amerika Serikat dan Malaysia tidak cocok untuk dibandingkan dengan Indonesia. Pertama, Amerika Serikat dan Malaysia merupakan pengekspor minyak neto. Kedua, Amerika Serikat terkenal memiliki kilang yang sangat atau paling efisien di dunia," kata Faisal.
Namun, lanjut dia lagi, kedua faktor di atastidak terlalu signifikan pengaruhnya.
Harga bensin tanpa pajak di berbagai negara yang tidak memberikan subsidi BBM tidak jauh berbeda. Harga eceran di Thailand dan India memang jauh lebih mahal ketimbang Indonesia. Tetapi, baik India maupun Thailand mengenakan berbagai macam pajak dan pungutan yang nilainya sekitar 50 persen dari harga eceran.
"Jadi, harga BBM tidak termasuk pajak di kedua negara itu tetap saja lebih murah ketimbang di Indonesia. Perlu diingat, negara-negara lain nyaris tidak ada lagi yang menggunakan RON 88," kata Faisal.
Baca Juga:
- Sonny Keraf: Penentuan Harga BBM Harus Transparan
- Faisal Basri: Penentuan Harga Premium Semakin Ngawur
- Faisal Basri: Pemerintah Tidak Transparan Perihal Harga BBM
- Faisal Basri Sebut Nawa Cita TakRasional
- Faisal Basri: Petral Impor BBM Pakai Asumsi yang Kadaluarsa
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...