Loading...
DUNIA
Penulis: Prasto Prabowo 15:08 WIB | Senin, 17 Maret 2014

Fakta dan Teori Seputar Hilangnya Boeing 777 Malaysia Airlines

Boeing 777 Malaysia Airlines (Foto : Stuart Lawson/Airline-Picture.net)

SATUHARAPAN.COM - Hilangnya pesawat Boeing 777-200 Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing pada 8 Maret 2014 lalu masih menyisakan banyak misteri. Kabar terbaru yang dirilis Pemerintah Malaysia menunjukkan bahwa pesawat masih terbang beberapa jam setelah hilang dari pengamatan radar pengatur lalu lintas udara.

Upaya pencarian yang tadinya diarahkan di seputar Laut China Selatan (sesuai rute menuju Beijing) dan di Selat Malaka dihentikan karena radar Angkatan Udara Malaysia dikabarkan sempat melacak sebuah pesawat berbelok ke arah Samudera Hindia beberapa saat setelah Boeing 777 tersebut hilang dari radar pengatur lalu lintas. Anehnya, radar Angkatan Udara Indonesia di Lhokseumawe tidak melacak adanya pesawat lewat di jam tersebut padahal semestinya pantauan radar AU Indonesia sampai ke Penang, Malaysia.

Teori pun berkembang bahwa pesawat dibajak oleh seseorang yang ahli mengemudikan pesawat, pesawat crash di laut  sampai pesawat disembunyikan di sebuah landasan udara. Dengan segala hal yang terjadi, berikut ini adalah hal yang mungkin dan tidak mungkin terjadi pada MH370 seperti dikutip dari artileri.org.

Malaysia Airlines penerbangan MH370 menghilang dari radar sekitar 40 menit setelah lepas landas dari Kuala Lumpur. Menurut data ADS-B, pesawat berbadan besar ini sedang terbang di ketinggian 35.000 kaki dengan kecepatan 471 knot. Cuaca dilaporkan baik dan tidak ada turbelensi apapun, Data ADS-B yang terakhir dari pesawat itu diterima pada 17:21:03 UTC/GMT.

Lalu, apa yang terjadi setelah 17:21:03 UTC/GMT?  Karena tidak ada data yang disimpan setelah itu, maka ada 3 kemungkinan:

1. Pesawat hancur di udara.

2. Pesawat jatuh lebih dari 5.000 kaki atau lebih dalam 30 detik (dari 35.000 ke 30.000 dimana seperti yang dikatakan, ketinggian itu tidak terlihat oleh radar), atau menukik curam yang sama dengan 10.000 kaki permenit atau lebih.

3. Transponder pesawat mati atau dimatikan.

Meskipun kemungkinan terbesarnya adalah pesawat itu jatuh, namun kita tidak bisa juga diyakini 100 persen mengingat belum ditemukannya puing-puing pesawat sejauh ini. Mungkin diperlukan waktu beberapa hari atau minggu bahkan hitungan bulan untuk menemukan puing-puingnya. Yang terjadi kemudian adalah munculnya beberapa teori seperti :

1.Structural collapse. Padahal MH370 terbang pada ketinggian jelajah yang aman dan tidak ada turbulensi yang dilaporkan.

2.Pembajakan gagal. Bisa terjadi pembajak masuk ke kokpit namun awak kabin termasuk pilot bahkan penumpang melawan namun menyebabkan pesawat menjadi tidak terkendali dan jatuh dengan cepat. Ini seperti kasus 9/11 di Amerika Serikat tahun 2001 lalu.

3.Pesawat  dibajak oleh pilot dan atau kopilotnya. Hal ini sedang diselidiki oleh intelijen Malaysia.

4.Serangan teroris.

5.Bunuh diri pilot atau kopilot.

6.Bom meledak. Seseorang di dalam pesawat membawa bom dan meledak di dalam pesawat.

7.Kegagalan sistem. Kegagalan pada setiap sistem terbang biasanya memaksa awak untuk turun dengan curam dan jatuh ke laut.

8.Tabrakan di udara dengan pesawat lain.

9.Ditembak rudal.

Semua teori di atas adalah teori yang menyebabkan pesawat jatuh. Padahal, Laut China Selatan dan Selat Malaka sudah disisir tim dari berbagai negara dan tidak ada puing-puing ditemukan. Tinggal di Samudera Hindia yang sekarang masih dicari.

Belum ditemukannya tanda-tanda di Laut China Selatan dan Selat Malaka serta pernyataan Pemerintah Malaysia bahwa MH370 masih mengudara beberapa jam setelah hilang dari radar, memunculkan teori baru yaitu:

1. Pesawat mengalami kehabisan bahan bakar dan crash di Samudera Hindia. Malaysia sudah meminta bantuan militer Indonesia, Australia, India, Bangladesh dan Amerika Serikat untuk melakukan pencarian di wilayah Samudera Hindia. Mencari dan menemukan pesawat di Samudera Hindia sangat sulit mengingat luas dan dalamnya lautan ini.

2. Pesawat disembunyikan di sebuah landasan di seputar Samudera Hindia baik sisi utara ataupun selatan. Teori ini meskipun dibantah Pemerintah Malaysia, tapi kelihatannya sedang diselidiki.

Jadi, dimana MH370 Malaysia Airlines?


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home