FAO: 70.000 Ha Lahan di Somalia Hancur oleh Serangan Belalang
SATUHARAPAN.COM-Belalang gurun menghancurkan puluhan ribu hektar tanaman dan lahan penggembalaan di Somalia dalam serangan terburuk dalam 25 tahun, kata badan pangan PBB (FAO) pada hari Rabu (18/12), dan serangan itu kemungkinan akan menyebar lebih jauh.
Belalang telah merusak sekitar 70.000 hektar lahan di Somalia dan Ethiopia yang berdekatan, mengancam pasokan pangan di kedua negara dan mata pencaharian masyarakat pertanian, kata Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).
Kawanan belalang rata-rata akan menghancurkan tanaman yang bisa memberi makan bagi 2.500 orang selama setahun, kata FAO.
Konflik dan kekacauan di sebagian besar Somalia membuat penyemprotan pestisida dengan pesawat, yang oleh FAO disebut sebagai "langkah pengendalian ideal," untuk serangan belalang menjadi tidak mungkin dilakukan, kata badan itu dalam sebuah pernyataan. "Dampak tindakan kami dalam jangka pendek akan sangat terbatas."
Ashagre Molla, 66, ayah tujuh anak dari Woldia di wilayah Amhara, 700 kilometer di timur laut ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, mengatakan sejauh ini dia belum menerima bantuan dari pemerintah.
"Saya seharusnya mendapatkan hingga 3.000 kilogram teff (rumput sereal) dan jagung tahun ini, tetapi karena belalang padang pasir dan hujan yang tidak tepat waktu, saya hanya mendapat 400 kilogram jagung dan hanya mengharapkan 200 kilogram teff. Ini bahkan tidak cukup untuk memberi makan keluarga saya," katanya, dikutip Reuters.
Wabah belalang kali ini jauh lebih serius daripada yang diproyeksikan FAO sebelumnya dan telah diperburuk oleh curah hujan dan banjir yang luar biasa di seluruh Afrika Timur yang telah menewaskan ratusan orang dalam beberapa bulan terakhir.
Para ahli mengatakan perubahan iklim sebagian besar bertanggung jawab atas perubahan pola cuaca di wilayah tersebut.
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...