FDA: Rokok Menthol Lebih Berbahaya
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Regulator Amerika Serikat untuk Makanan dan Obat-obatan mengatakan bahwa rokok menthol lebih berbahaya ketimbang rokok biasa.
Food and Drug Administration (FDA) AS mengatakan bahwa rokok dengan rasa mint mungkin sama beracunnya dengan rokok jenis lain, namun orang menjadi lebih mudah menjadi perokok dengan rasa mint, serta lebih sulit untuk berhenti.
Lembaga tersebut memang tidak melakukan larangan penjualan, namun akan mengadakan konsultasi tentang pembatasan yang mungkin bisa dilakukan untuk produk tersebut.
Disebutkan bahwa rokok menthol adalah salah satu produk yang berkembang di antara produk lain dalam industri tembakau. Dan FDA telah menugaskan sekelompok penelitian untuk melakukan studi lebih lanjut tentang produk tersebut.
Hal itu akan dilakukan dengan mengundang masukan dari masyarakat kesehatan, industri tembakau dan anggota masyarakat tentang produk bersangkutan.
"Rokok menthol menimbulkan risiko kesehatan masyarakat pada posisi lebih atas dibandingkan dengan rokok non-mentol," kata hasil awal penelitian FDA tersebut.
Penelitian itu juga menyebutkan bahwa rasa dingin dan anestetik dari mentol membuat mereka kurang keras untuk berhenti, dan lebih menarik perokok.
Kesimpulan laporan tersebut berkaitan dengan temuan sebelumnya dari tahun 2011 yang menunjukkan bahwa larangan rokok mentol akan menguntungkan kesehatan masyarakat.
Namun demikian, pihak industri tembakau telah mengatakan bahwa rokok menthol tidak perlu tunduk pada peraturan yang berbeda dari rokok biasa.
Sekelompok mantan pejabat kesehatan AS, termasuk dua sekretaris kabinet pada masa Presiden Jimmy Carter dan George Bush Senior, mengecam kelambanan FDA dalam menyikapi masalah ini
"Kegagalan pemerintahan dalam bertindak akan merusak kesehatan masyarakat dan sangat berbahaya bagi pemuda Amerika dan Afrika-Amerika yang rentan," kata mereka dalam pernyataan bersama.
Menurut studi sebelumnya dari Departemen Kesehatan Amerika Serikat hanya sekitar 25 persen dari perokok putih memilih rokok mentol, sementara lebih dari 70 persen dari perokok Afrika-Amerika menghisap rokok menthol.(bbc.co.uk)
Editor : Sabar Subekti
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...