Fed Pangkas Stimulus, Rupiah Anjlok
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (20/3) sore melemah sebesar 135 poin menjadi Rp 11.439 dibanding sebelumnya Rp 11.304 per dolar AS. Sebab, bank sentral AS (The Fed) akan pangkas stimulus.
“Rupiah terdepresiasi menyusul pernyataan The Fed dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan kembali memangkas stimulus keuangannya senilai 10 miliar dolar AS,” kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, sentimen The Fed itu dijadikan alasan oleh pelaku pasar uang untuk kembali menempatkan dananya ke mata uang yang masuk dalam kategori aman (safe haven), salah satunya dolar AS.
Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar juga merespons negatif terhadap rendahnya proyeksi pertumbuhan Indonesia oleh Bank Dunia di level 5,3 persen, atau di bawah proyeksi Bank Indonesia di 5,5-5,9 persen.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menambahkan bahwa daya tarik dolar AS kembali meningkat setelah The Fed memberi sinyal potensi kenaikan suku bunga pada tahun 2015 mendatang.
“Itu menjadi sentimen negatif bagi mata uang berisiko, termasuk untuk rupiah,” katanya.
Meski demikian, menurut dia, potensi pelemahan mungkin terbatas mengingat investor juga masih optimistis dengan proyeksi perekonomian Indonesia tetap akan positif.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp 11.407 dibanding sebelumnya (19/3) di posisi Rp 11.313 per dolar AS. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...