“Festival Danau Toba Tidak Miliki Konsep Riil”
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Yayasan Pencinta Danau Toba Ellisa Lumban Toruan mengatakan acara Pesta Danau Toba - sejak 2013 menjadi Festival Danau Toba - yang diselenggarakan mulai tahun 1980 tidak memiliki konsep riil.
“Festival Danau Toba tidak miliki konsep riil,” kata dia kepada satuharapan.com usai menjadi moderator dalam Diskusi Tokoh Kawasan Danau Toba ‘Perwujudan Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Danau Toba (Perpres No. 81 Tahun 2014) di Hotel Alia, Jalan Matraman Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (28/11).
Dia juga menilai Festival Danau Toba yang terselenggara setiap tahun tidak konsisten dalam memilih konsep kegiatan. “Tidak konsisten, kadang ada pawai, kemudian menari tor-tor atau berenang, jadi itu sesuai selera bupati tuan rumah penyelenggara,” ujar Ellisa.
Ellisa menjelaskan, Festival Danau Toba seharusnya terlaksana secara konsisten dengan agenda acara yang unik, sehingga menjadi kegiatan yang dinanti setiap tahunnya. “Coba lihat Tour de Singkarak yang berlangsung di Padang, Sumatera Barat, itu unik dan dilakukan dengan cara serupa tiap tahun,” ujar dia.
“Bahkan Tour de Singkarak sekarang sudah punya komunitas sendiri,” Ellisa menambahkan.
Menurut dia, dengan begitu sejumlah masyarakat akan antusias untuk hadir. “Walau tuan rumahnya bergantian tapi kegiatannya harus sama,” kata dia.
Dengan begitu, Ellisa menyampaikan akan menghadirkan orang-orang yang ingin senantiasa dalam Tour Lake Toba pada hari ke depan. “Contoh, membuat kegiatan sepeda santai keliling Pulau Samosir atau Danau Toba dari sisi luarnya, atau karena ini danau kita buat kegiatan berenang marathon sepanjang lima kilometer,” tutur dia.
Pada 2014, Festival Danau Toba telah terlaksana pada 7 hingga 21 September lalu. Acara yang berlangsung di Kabupaten Toba Samosir itu menampilkan pelbagai atraksi budaya.
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...