Polisi akan Panggil Saksi Pengancaman Jurnalis
PADANG,SATUHARAPAN.COM - Jajaran Polisi Resor (Polres) Solok Selatan akan memanggil saksi untuk didengarkan keterangannya terkait pengancaman oleh beberapa orang terhadap wartawan media cetak yang bertugas di daerah itu.
"Kami akan panggil saksi untuk didengarkan keterangannya dan selanjutnya baru dipanggil orang yang melakukan pengancaman tersebut," kata Kapolres Solok Selatan, AKBP Ahmad Basahil melalui kasat reskrim AKP Rico Fernanda, di Padang Aro, Jumat. (28/11).
Dia menambahkan pihaknya sudah menerima laporan dari salah seorang wartawan media cetak pada Kamis (27/11) dan akan menindaklanjutinya segera.
"Pengancaman tersebut, berdasarkan laporan terjadi pada Rabu 26/11 pukul 22.30 WIB di Jorong Sungai Padi Utara Kecamatan Sangir di rumah kontrakannya," katanya.
Ia menyebutkan pelaku YF bersama lima temannya mendatangi rumah korban sekitar pukul 22.30 WIB dan menyuruh wartawan tersebut mengklarifikasi beritanya dan jika ia tidak mau maka pelaku mengancam akan mencarinya kembali.
Mendapatkan ancaman tersebut, katanya, korban merasa ketakutan dan melaporkan kejadian tersebut kepada polisi pada Kamis.
Korban diancam oleh pelaku terkait pemberitaan pada Selasa( 25/11) mengenai kasus penangkapan dua laki-laki dan seorang perempuan yang diduga berbuat mesum di Jorong Sungai Padi Selatan Nagari Lubuak Gadang Kecamatan Sangir.
Korban Holy Adib wartawan Haluan mengatakan, jika malam itu ia sedang makan dan tiba-tiba datang mobil dan dua orang langsung masuk ke dalam kamarnya.
"Sedangkan empat lagi menunggu di luar dan dua orang yang masuk mengunci pintu utamanya dan mengeluarkan kata-kata kasar," jelasnya.
Mendapatkan ancaman tersebut, kata dia, ia merasa ketakutan dan malam itu juga ia pergi ke Mapolres Solok Selatan dan tidur di sana.
"Karena saking takutnya saya lansung lari ke mapolres malam itu juga dan menginap di tempat penjagaan," katanya.
Dia berharap pihak Kepolisian segera memproses kejadian ini dan mengamankan para pelaku pengancaman karena hingga saat ini korban masih trauma.
"Terus terang saya merasa takut ketika ada bunyi keras setelah kejadian itu dan merasa terancam dalam menjalankan tugas kewartawanan sehari-hari," katanya. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...