Festival Petualang Nusantara V, Digelar di Pantai Nguyahan Gunung Kidul.
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - LareAngon, lembaga yang bergerak dalam bidang memperkenalkan wisata alam bebas dan jasa lingkungan, bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Nguyahan, Saptosari-Gunung Kidul, dan Kementerian Pariwisata RI, menghelat Festival Petualang Nusantara (FPN). Memasuki tahun penyelenggaraan kelima, festival tahunan tersebut digelar di Pantai Nguyahan, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul.
Kepada satuharapan.com, Aji Rachmat, Direktur LareAngon, sekaligus Ketua Penyelenggara FPN V, pada Kamis (11/8) menjelaskan kegiatan itu digelar dengan tujuan menghadirkan sebanyak mungkin narasumber untuk berbagi ilmu, pengalaman, maupun keahlian, kepada peserta FPN dan juga masyarakat dalam mengelola potensi wisata alam dan jasa lingkungan di sekitarnya.
FPN V direncanakan akan dihadiri narasumber di antaranya Don Hasman (fotografer), Rizal Bustami (jurnalis petualang), Cahyo Alkantana (videografer/caver/diver), Heru Gundul (Host Jejak si Gundul), Teguh Sudarisman (travel writer), Tim Kayuh Pedal Cumbu Indonesia, Andi Ardi (tyroleans-slackline), Bang Soel Wienarno (experiential learning), Teddy Ixdiana (panjat tebing), Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia, Supii Liem (pemandu canyoning), serta Amalia Yunita (rafter-climber).
Acara yang berlangsung dari 12-14 Agustus akan menjadikan Pantai Nguyahan di Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul sebagai campsite selama FPN V. Pembukaan acara FPN V dilaksanakan di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada tanggal 12 Agustus, dilanjutkan dengan lomba "Jelajah Nol Kilometer Jogja", selama kurang lebih tiga jam peserta berjalan kaki mencari jejak dan menyelesaikan tantangan di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta dilanjutkan sore harinya meluncur menuju campsite FPN.
Acara petualangan akan dilakukan pada Sabtu (13/8) dengan petualangan pilihan berupa rafting Sungai Progo, caving gua Jomblang, cave tubing Kalisuci, tyroleans di Gunung Purba Nglanggeran, susur pantai selatan Gunung Kidul, sandboarding di gumuk pasir, paralayang, diving, panjat tebing pantai Siung, canyoning di Air terjun Kedung Pedut Kulon Progo.
Pada hari Minggu (14/8) narasumber akan memberikan coaching clinic tentang tips membuat video dengan menggunakan telepon pintar, snake handler, tree climber, profesi fasilitator EL (outbound), profesi pemandu gunung, profesi pemandu canyoning, profesi pemandu gua, profesi petualangan lain.
"Selain menghadirkan narasumber untuk berbagi, FPN juga bertujuan mengangkat potensi wisata alam maupun jasa lingkungan yang ada di berbagai wilayah Nusantara yang belum tergali. Pantai Nguyahan misalnya, selama ini belum terkenal dan belum banyak masyarakat maupun wisatawan (domestik-mancanegara) yang mengetahui, padahal lokasinya bagus buat camping maupun wisata aktivitas keluarga lainnya. Pokdarwis butuh pengembangan sarana dan perhatian pemerintah. Harapannya (dengan adanya FPN) bisa menjadi fokus pemerintah," kata Aji Rachmat.
Editor : Sotyati
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...