Filipina Ancam akan Keluar dari PBB
MANILA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, melontarkan ancaman bahwa negaranya akan meninggalkan PBB menanggapi kritik yang dilontarkan lembaga multilateral itu terhadap pendekatan menangani kejahatan narkoba sejak sang presiden menjabat.
Pemimpin baru yang dikenal garang itu melontarkan komentar dalam pidato pada hari Minggu (21/8) di Davao City, kota di Filipina selatan tempat ia menjabat sebagai walikota selama lebih dari dua dekade.
"Mungkin kita harus memutuskan untuk memisahkan diri dari PBB," kata dia saat berpidato, dilansir dari CNN.
"Jika Anda menghina, kami akan pergi," kata dia, menurut laporan CNN Filipina.
"Biarkan kami keluar dari organisasi Anda. Lagipula Anda tak berbuat apa pun (bagi Filipina)."
Dia menuduh PBB mengabaikan nasib negaranya.
"Kapan Anda di sini terakhir kali? Tidak. Tidak pernah. Kecuali untuk mengeritik," kata dia, mengarahkan perkataannya kepada PBB.
Pidato keras itu datang beberapa hari setelah PBB mendesak pemerintah Duterte untuk menghentikan pendekatan kekerasan untuk mengatasi kejahatan narkoba.
Tindakan keras yang diambil Duterte sejak menjabat pada akhir Juni telah menyebabkan lebih 650 kematian oleh polisi, pembunuhan yang menurut Duterte dan Kepala Kepolisian Filipina, Roland Dela Rosa, merupakan pembunuhan untuk mempertahankan diri dan dibenarkan. Selain itu terjadi 900 pembunuhan yang tidak dapat dijelaskan dan pelakunya adalah warga sipil.
Duterte juga dengan terbuka menuduh puluhan pejabat dan politisi terlibat dalam perdagangan narkoba.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...