Korban Tewas Bom di Pesta Kawin di Turki Menjadi 50 Orang
ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah ledakan di pesta pernikahan di sebelah tenggara kota Gaziantep di Turki menewaskan sedikitnya 50 orang dan melukai 90 orang pada hari Sabtu sore, menurut keterangan pemerintah setempat.
Anggota Parlemen, Mahmut Togrul, mengatakan kepada kantor berita Anadolu, korban tewas meningkat menjadi 50, dari yang sebelumnya disebut 22 orang.
Gubernur Gaziantep, Ali Yerlikaya, mengatakan ledakan itu adalah sebuah serangan teror dan pejabat lain mengatakan kemungkinan pelakunya adalah militan ISIS atau militan Kurdi. Ada juga yang mengatakan serangan itu adalah serangan bom bunuh diri. (usatoday/AP)
Gaziantep terletak sekitar 76 mil dari Aleppo, kota di Suriah yang hancur oleh lima tahun perang sipil dan oleh serangan udara Rusia-Suriah baru-baru ini. Perang berpotensi mendestabilisasi Turki, sekutu NATO yang mengalami gelombang serangan teror tahun ini dan pemerintahnya mematahkan kudeta militer pada bulan Juli.
Turki menuduh ISIS, juga dikenal sebagai ISIL atau Daesh, pelaku serangan pada bulan Juni yang menewaskan 45 orang di Istanbul Ataturk Airport. Ada setidaknya lima serangan teror di Turki selama semester pertama tahun ini.
Serangan telah meningkat seiring dengan langkah pemerintah Turki, yang sebelumnya dilihat oleh Presiden Suriah, Bashar Assad, sebagai ancaman yang lebih besar, telah bekerja sama lebih erat dengan Amerika Serikat dan Barat untuk memerangi pasukan ISIS.
Pemerintah Turki juga menuduh separatis Kurdi berada di balik sejumlah serangan. Kelompok ini telah melancarkan perlawanan selama tiga dekade untuk mendapatkan wilayah otonomi. Awal pekan ini, setidaknya 14 orang tewas dan lebih dari 220 luka-luka ketika dua bom mobil meledak di kantor polisi di Turki timur dalam waktu 24 jam.
Partai Pekerja Kurdistan (PKK) mengatakan bertanggung jawab untuk setidaknya dua dari pemboman, seperti dilaporkan oleh kantor berita Anadolu.
Pasukan Kurdi juga melawan rezim Assad di Suriah, meningkatkan kemungkinan bahwa bom pada hari Sabtu lalu itu ditujukan kepada pasukan Kurdi di Turki sebagai lanjutan dari perang Suriah.
Wakil Perdana Menteri Mehmet Simsek mengatakan pada NTV: "Ini adalah serangan barbar. Tampaknya ini adalah serangan bom bunuh diri. Semua kelompok teror, PKK, Daesh, gerakan Gulen, menargetkan Turki. Tapi insya Allah, kita akan mengatasinya."
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...