Filipina Tutup 23 Tambang karena Isu Kerusakan Lingkungan
MANILA, SATUHARAPAN.COM – Filipina pada Kamis (2/2), memerintahkan penutupan atau penangguhan puluhan tambang setelah penyelidikan pemerintah menemukan bahwa tambang-tambang tersebut secara ilegal menebang pohon dan mencemari sungai.
Sebagian besar tambang yang ditargetkan oleh perintah itu memproduksi nikel dan menyumbang setengah ekspor Filipina untuk bahan baku baja.
Menteri Lingkungan Gina Lopez, kritikus tambang, mengatakan bahwa 23 tambang telah diminta untuk ditutup setelah secara ilegal melanggar batas daerah aliran sungai, mengalirkan limbah ke sungai dan merusak pepohonan.
Lima tambang lain diperintahkan untuk menghentikan operasi mereka, sementara keputusan terhadap tambang lain telah ditangguhkan.
“Keputusan terkait daerah aliran sungai tidak bisa dinegosiasikan. Anda tidak bisa dan tidak boleh dan seharusnya tidak membahayakan suplai air bagi warga Filipina,” ujar Lopez kepada wartawan, sembari menunjukkan beberapa foto sungai yang berisi lumpur dan pegunungan yang gundul.
“Jumlah uang sebesar apa pun tidak bisa menjamin kehidupan warga Filipina. Saya tidak peduli. Itu air.”
Presiden Rodrigo Duterte memberikan dukungannya terhadap aksi penindakan yang dilakukan Lopez, mengatakan, “Saya mendukungnya. Dia memiliki kebijakan yang prorakyat dan mendukung warga kurang mampu.” (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...