Film Dokumenter Tentang Hillary Clinton Gagal Dibuat Karena Tekanan Politik
NEW YORK, SATUHARPAN.COM – Rencana projek pembuatan film dokumenter tentang Hillary Clinton terpaksa dibatalkan, karena banyaknya campur tangan politik yang membuat film tersebut sulit diproduksi dan tidak mungkin ditayangkan.
Hillary Rodham Clinton adalah istri mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton. Setelah menjadi ibu Negara, kemudian bersaing dengan Barack Obama dalam konvensi calon presiden Partai Demokrat, dia menjadi menteri Luar negeri AS pada periode pertama kepresidenan Obama. Dia kemudian mundur dan diperkirakan akan maju dalam pemilihan presiden 2016.
Charles Ferguson yang akan menjadi sutradara dari mini seri dokumenter tentang Hillary Clinton itu mengerjakan projek tersebut atas permintaan CNN Film yang akan memproduksinya.
Namun dalam sebuah blog di Huffington Post, Charles Ferguson mengatakan bahwa dia menghadapai banyak tekanan dari pendukung Clinton di Partai Demokrat yang menyebabkan banyak sumber yang diperlukan menjauh.
Bahkan sebelumnya, pada bulan Agustus, pihak Partai Republik menentang pembuatan film tersebut dan mengacam memboikot debat di jaringan televise kabel CNN jika program pembuatan film itu berjalan terus.
Diberitakan bahwa film dokumenter tersebut masih dalam tahap awal produksi, dan rencananya akan dibintangi oleh Diane Lane yang berperang sebagai ibu negara AS tersebut.
Hillary Clinton disebut-sebut telah diawasi secara ketat sebagai pesaing yang potensial dan dinominasikan dari Partai Demokrat untuk pemilihan Presiden 2016.
Dalam blog-nya, Ferguson menulis, “Ketika saya mendekati orang untuk wawancara, saya menemukan bahwa tak seorang pun, dan itu saya artikan tidak ada, yang tertarik dalam membantu saya membuat film ini."
"Setelah merenung yang menyakitkan, saya memutuskan bahwa saya tidak bisa membuat film yang akan saya banggakan… Jadi, saya membatalkan (bukan karena tekanan dari CNN - justru sebaliknya)…” kata dia. (bbc.co.uk)
Pengadilan Swedia Hukum Politisi Sayap Kanan Karena Menghina...
MALMO-SWEDIA, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman pada hari Selasa (5/11) kepada s...