Film Noah Dilarang Beredar di Qatar Bahrain dan UEA
HOLLYWOOD, SATUHARAPAN.COM - Film produksi Hollywood Noah (Nuh) dilarang beredar di Qatar, Bahrain dan Uni Emirat Arab karena alasan agama, kata wakil dari Paramount Pictures kepada Reuters, Sabtu (8/3).
Film berbiaya US$ 125 juta ini dibintangi para peraih Oscar, Russell Crowe dan Anthony Hopkins secara resmi dilarang oleh badan sensor film di tiga negara Teluk tersebut pada minggu ini.
"Di Qatar, Bahrain dan UEA (Uni Emirat Arab) secara resmi telah mengkonfirmasi pada pekan ini bahwa film ini tidak akan dirilis di negara mereka," kata wakil dari Paramount Pictures.
Argumen agama kembali menjadi alasan khas dari pemerintahan Islam yang melarang penggambaran artistik para nabi.
Awal pekan ini, otoritas Al-Azhar Mesir memutuskan bahwa film yang diproduksi berdasar Alkitab dilarang dalam Islam.
"Al-Azhar melarang pemutaran film yang mencirikan Nuh," kata judul sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Al-Azhar pada hari Kamis (6/3).
Pernyataan tersebut juga mengharapkan negara Arab lain seperti Yordania dan Kuwait untuk melarang pemutaran film Noah, karena bertentangan dengan ajaran Islam.
Film ini akan ditayangkan perdana di Amerika Serikat pada 28 Maret.
Nuh, yang ada dalam Kitab Kejadian dipercaya oleh agama Yahudi, Kristen dan Islam. Satu bab dalam Al Quran menuliskan tentang nabi Nuh.
Kontroversi seputar film Noah muncul hanya beberapa hari setelah film berjudul Son of God, yang juga berdasarkan Alkitab dirilis.
Masih belum diketahui apakah Son of God juga akan dilarang diputar di seluruh Timur Tengah.
Son of God mungkin mirip dengan film yang dibuat Mel Gibson tahun 2004 Passion of the Christ, yang mendapat pujian di beberapa wilayah Timur Tengah, namun dilarang diputar di negara-negara Arab konservatif. (alarabiya.net)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...