Finlandia Tetap Ingin Bergabung dengan NATO Bersama Swedia
MUNICH, SATUHARAPAN.COM - Finlandia masih ingin bergabung dengan NATO bersama dengan Swedia meskipun Turki keberatan dengan tawaran keanggotaan tetangganya, kata Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin, pada hari Sabtu (18/2).
"Kami telah mengirimkan sinyal yang sangat jelas dan pesan yang sangat jelas ke Turki dan juga ke Hungaria... bahwa kami ingin masuk NATO bersama dan ini untuk kepentingan semua orang," kata Marin pada Konferensi Keamanan di Munich, Jerman.
“Kami ingin bergabung bersama Swedia pada saat yang sama. Ini bukan hanya karena kita adalah tetangga dan mitra yang baik, tetapi juga berkaitan dengan hal-hal yang sangat konkret -- perencanaan keamanan NATO," katanya.
Finlandia dan Swedia membatalkan prinsip non-blok militer selama beberapa dekade dan mendaftar untuk bergabung dengan aliansi pertahanan pimpinan Amerika Serikat sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Turki dan Hongaria tetap menjadi satu-satunya anggota dari aliansi 30 negara yang gagal meratifikasi dua tawaran tersebut melalui pemungutan suara parlemen. Semua 30 negara anggota harus menyetujui keanggotaan negara baru.
Turki telah mengisyaratkan siap menerima Finlandia ke dalam aliansi -- tetapi bukan Swedia.
Keluhan utama Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, adalah penolakan Swedia untuk mengekstradisi puluhan tersangka yang terkait Ankara dengan kelompok Kurdi terlarang dan upaya kudeta tahun 2016.
Selama kunjungan ke Turki pada hari Kamis (15/2), kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan sudah waktunya untuk meratifikasi tawaran Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
“Saya terus percaya bahwa sekarang adalah waktunya untuk meratifikasi Finlandia dan Swedia,” kata Stoltenberg. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...