FKY 29|2017: Meng-umbar Kreativitas agar Semakin Mak Byarr.
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pelajar SMP Negeri 1 Bantul yang tergabung dalam kelompok Gamelan Bocah Herucakra membuka Panggung Mak Byarr! Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 29|2017 dengan apik dalam penampilan mengiringi tembang Jawa "Lesung Jumengglung", "Sluku-sluku Bathok" yang disajikan secara interaktif dengan penonton. Penampilan pelajar SMP yang menjadi pembuka Panggung Mak Byarr! di nDalem Pugeran Brontokusuman Rabu (9/8) malam semakin meriah ketika mereka mengajak penonton naik panggung untuk menari dan menyanyikan tembang karangan Ki Narto Sabdo "Prau Layar" bersama-sama mereka.
Antusias penonton di pelataran nDalem Pugeran Rabu (9/8) malam melengkapi perhelatan FKY 29|2017 yang hingga hari ke-11 telah dikunjungi lebih dari 69.000 orang. Belum reda kemeriahan Panggung Mak Byarr!, panggung dihangatkan dengan penampilan Gaung Jagat Ensembel dengan 24 musisi-penyanyi yang memainkan kombinasi permainan ensembel musik orkestra, alat musik modern, dan alat musik kontemporer memanfaatkan drum-pipa paralon sebagai sumber bunyi berkolaborasi dengan acapella dengan berbagai genre musik mulai dari heavy metal, rock, jazz, hingga musik underground. Pimpinan Gaung Jagat Ensembel Rully Sabara dalam memberikan narasi selama pementasan menjelaskan bahwa perform yang ditampilkan di Panggung Mak Byarr! adalah hasil eksperimentasi dari seluruh anggota ensembel merespon tema FKY 29|2017 Umbar Mak Byarr!
Maestro tari Didik Nini Thowok dalam repertoar tari "Dwi Muka Jepindo" mengkolaborasikan tari dari Jepang dan Indonesia. Di awal repertoar, tarian Jepang bergantian dengan tari Ronggeng Betawi yang dimainkan secara bergantian oleh Didik Nini Thowok diiringi empat penari dalam balutan kombinasi batik dan jubah sutra Jepang. Setelah mengganti kostum di atas panggung, Didik Nini Thowok kembali menari Bali bersama dua penari, dilanjutkan dengan tarian Jaipong yang ditarikannya sendiri. Belum selesai tari Jaipong, empat penari naik panggung dengan mengenakan topeng, tari Merot. Dalam kemasan komedi, tarian Merot menjadi hiburan yang menyegarkan bagi penonton.
Panggung sempat jeda sejenak saat diputar dua video mapping yang menjadi salah satu program FKY 29|2017 berjudul "Gemar Makan Ikan" dan "Bharata Yuda".
Repertoar tari "Super Hanoman" yang diambil dari sekuel Ramayana dalam episode Hanoman Obong yang dipentaskan oleh kelompok tari Anterdans menjadi penegas Panggung Mak Byarr! dalam tata panggung yang sederhana pun tetap mampu menyajikan sebuah pertunjukan yang mak byarr ketika tata pencahayaan, setting panggung, tata suara, dengan efek es kering dalam biasan cahaya warna-warni dipadu dengan kembang api yang dibawa oleh penari mampu memberikan dramatisasi saat Hanoman di-obong (dibakar).
“Panggung Mak Byarr! adalah sebuah panggung pertunjukan musik dan tari yang dikemas apik, dengan tata panggung, sound, dan lighting yang terkonsep,” kata Adi Adriandi, koordinator Panggung Mak Byar!
Samifati, duo asal Prancis yang memainkan biola dan DJ player dengan memainkan berbagai macam musik tradisional dari seluruh belahan bumi menutup Panggung Mak Byarr! FKY 29|2017 di nDalem Pugeran Brontokusuman dalam penampilan musik yang dipadu dengan video grafis.
Jika tahun lalu Tebing Breksi menjadi panggung spesial penyelenggaraan FKY 28|2016 dengan kemewahan panggung alam terbuka serta penyajian orkestrasi gamelan yang rapi, Panggung Mak Byarr! FKY 29|2017 dengan perjumpaan seni-budaya dari berbagai belahan dunia seolah meng-umbar kreativitas seniman memanfaatkan yang ada di panggung agar semakin mak byarr.
BRIN: Duri Landak dapat Jadi Gel Penyembuh Luka
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset terhadap manfaat ...