Flu Babi Merebak di Rusia dan Suriah, Puluhan Meninggal
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Sebelas orang tewas terinfeksi virus flu babi di Suriah sejak September, menurut kementerian kesehatan negara pada Selasa (19/1).
“Sejak September, tercatat 27 orang yang terinfeksi virus H1N1 sudah dirawat di rumah sakit. Sebelas orang di antaranya tewas,” kata Ahmad Damiriyeh dari divisi penyakit menular dan kronis Kementerian Kesehatan, seperti dikutip harian nasional Al-Thawra.
Kasus H1N1 menyebar di seluruh Suriah, menurut surat kabar tersebut.
Suriah melaporkan kematian pertamanya akibat flu babi pada Agustus 2009, ketika wabah itu memicu peringatan dari berbagai pemerintah dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hingga Agustus 2010, ketika WHO mencabut peringatannya, virus itu telah membunuh 18.500 orang di 214 negara.
Flu babi (bahasa Inggris: swine influenza) dikutip dari wikipedia.org adalah kasus-kasus influenza yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik.
Flu babi, menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia.
Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian. Flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 Amerika Serikat, hanya subtipe H1N1 lazim ditemukan di populasi babi sebelum tahun 1998. Namun sejak akhir Agusuts 1998, subtipe H3N2 telah diisolasi juga dari babi.
17 Orang Meninggal Akibat Flu Babi di Rusia
Sementara itu, sedikitnya 17 orang meninggal akibat flu babi di Rusia sejak bulan lalu, berdasarkan beberapa pernyataan dari otoritas kesehatan regional, saat virus itu mulai menyebar di sana.
“Lima orang meninggal akibat virus H1N1 di Saint Petersburg,“ kata juru bicara otoritas kesehatan setempat, Maria Khitarishvili, kepada AFP pada Selasa (19/1).
Prosedur identifikasi untuk tiga kematian lain yang berhubungan dengan flu masih belum rampung.
Otoritas setempat di Saint Petersburg mengatakan, 313 orang dirawat di rumah sakit, karena terinfeksi virus H1N1 dalam 10 hari terakhir.
Empat kematian akibat flu babi juga tercatat di wilayah Rostov di antara 120 kasus yang dilaporkan di sana.
Kasus terbaru tersebut, menyusul kematian empat orang dewasa dan satu orang anak setelah terjangkit flu babi di wilayah Dagestan, dan kematian dua pasien lainnya di Yekaterinburg dan Adygea.
Media pemerintah melaporkan, kasus kematian lainnya akibat flu babi di kota Novy Urengoy pada pertengahan Desember.
Dokter Anna Popova mengatakan, kepada kantor berita Rusia bahwa jumlah orang yang terinfeksi flu babi pasti akan meningkat bulan depan.(AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...