“Flying without Wings”, Saat Garuda dan Rajawali Terbang Bersama
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Taman Lumbini Candi Borobudur, Sabtu (31/8) malam dipenuhi lebih dari 8.000 pengunjung yang menyaksikan “Westlife, The Twenty Tour Borobudur Symphony” dari grup vokal asal Irlandia, Westlife.
Acara yang mengambil lokasi kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dipromotori oleh Rajawali Indonesia menjadi perhelatan kedua di tempat yang sama setelah tahun lalu menghadirkan penyanyi Mariah Carey.
“Alhamdulillah semua berjalan sesuai dengan yang kami harapkan selama ini. Saya bisa merasakan betul bagaimana kebahagiaan terjadi selama penyelenggaraan konser. Bahkan yang luar biasanya lagi, banyak penonton yang telah menyaksikan pertunjukan Westlife di Jakarta dan Palembang kemarin kembali menyaksikan pertunjukan mereka (Westlife) di Candi Borobudur. Saat pembelian tiket secara daring baru dibuka, 8.250 tiket yang disediakan terjual habis dalam waktu 5 menit,” jelas Anas Syahrul Alimi saat jumpa media, Sabtu (31/8) sore.
Anas menambahkan setelah dirapatkan bersama diambil keputusan untuk menambah tiket, yang ternyata juga terjual dalam hitungan menit. Akhirnya untuk mengantisipasi antusiasme pengunjung yang ingin membeli tiket secara on the spots, Rajawali Indonesia menyediakan tiket dalam jumlah yang sangat terbatas.
Tingginya animo masyarakat untuk menyaksikan konser artis dunia di kawasan heritage, selain menggandeng pihak TWC Borobudur serta pihak lain, pada konser kali ini untuk pertama kalinya Rajawali Indonesia mengajak maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk turut ambil bagian.
Selama lima tur konser Westlife di Indonesia, Rajawali Indonesia menjadi promotor penyelenggaraan di dua tempat yakni “Westlife, The Twenty Tour Borobudur Symphony” di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur pada Sabtu (31/8), dan “Westlife The Twenty Tour Live in Sam Poo Kong” di kawasan Klentheng Sam Poo Kong, Semarang (1/9).
“Melihat kerja Rajawali Indonesia yang profesional serta (bisa membantu memperkenalkan) Indonesia kita akan support pada Rajawali Indonesia untuk enam belas event ke depan yang dituangkan dalam kerjasama (MOU),” jelas Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra saat jumpa media.
Konser “Westlife, The Twenty Tour Borobudur Symphony” dimulai sekitar pukul 19.30 WIB dengan penandatanganan kerjasama kesepahaman oleh Anas Syahrul Alimi selaku CEO Rajawali Indonesia dan Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.
Membuka panggung penyanyi yang sedang naik daun Yura Yunita membawakan empat buah lagu diantaranya Dilema.
I Have a Dream, Optimisme untuk Menjaga Mimpi dan Harapan
“Welcome to Westlife The Twenty Tour, it’s great to be back in Indonesia. We love this place, we love you so much guys! Thank you for all the love,” kata Shane Filan sesaat memasuki panggung dengan backdrop videotron multimedia yang menjadi kesatuan konsep pementasan.
Mengawali penampilannya Westlife yang tampil dalam formasi Shane Filan, Kian Egan, Nicky Byrne dan Mark Feehily, dengan lagu Hello My Love dari album terbarunya berjudul Spectrum (2019) dilanjutkan It Swear It Again dan What About Now.
Di akhir era tahun 1990-an, grup vokal Westlife yang beranggotakan Shane Filan, Brian McFadden, Kian Egan, Nicky Byrne dan Mark Feehily menggemparkan publik dunia saat mereka merilis album perdana berjudul Westlife. Lagu-lagu mereka Swear it Again, If I Let You Go, Flying Without Wings, Fool Again banyak diperdengarkan di stasiun radio-televisi.
Sebelum membubarkan diri pada tahun 2012, Westlife berhasil merilis 10 album serta 11 tur konser dunia. Tercatat 26 lagu masuk dalam top ten hits termasuk didalamnya 14 single. Secara keseluruhan album Westlife terjual hingga 44 juta copy.
Pada penampilan berikutnya setelah lagu Hello My Love, Swear It Again, What About Now, My Love, Looking Like That, Uptown Girl, If I Let You Go, Westlife mengajak satu orang pengunjung naik ke atas panggung untuk menyanyikan bersama satu lagu dari album terbarunya berjudul Better Man.
Setelah lagu Better Man, Westlife membawakan repertoar acoustic section dari lagu-lagu grup band Queen diantaranya Somebody to Love, We will Rock You, We are The Champion. Tidak urung Queen acoustic section direspon pengunjung yang sebagian besar justru anak-anak muda generasi milenial. Selain lagu-lagu Westlife, lagu-lagu Queen pun seolah akrab di telinga mereka.
Setelah Queen acoustic section, lagu I have a Dream dari album perdana sedikit menurunkan tensi. Lagu yang dipopulerkan oleh kelompok musik ABBA pada tahun 1979 seakan menjadi penjembatan lintas generasi di antara pengunjung. Dipopulerkan kembali oleh Westlife pada tahun 1999, dua puluh tahun kemudian dalam Westlife, The Twenty Tour Borobudur Symphony, lagu I have a Dream ternyata banyak digemari oleh generasi milenial saat ini.
Pada lagu berikutnya Unbreakable, Westlife membawakan Fool Again secara acapela yang menjadi satu-satunya penyajian yang berbeda. Tiga lagu berikutnya Westlife berturut-turut membakan Queen of My Heart dan lagu dari album terbarunya Dynamite, serta meng-cover lagu yang dipopulerkan Josh Groban berjudul You Raise Me Up.
Setelah menyanyikan lagu yang melambungkan nama mereka Flying without Wings, Westlife menutup penampilan dengan lagu World of Our Own dari album yang sempat meraih UK top-ten hits pada tahun 2001.
Membubarkan diri pada tahun 2012, Westlife cukup berhasil melakukan comeback tahun lalu. Musik yang ringan (easy listening), bercerita tentang kehidupan sehari-hari termasuk bumbu cinta yang tidak melankolis, membawa semangat optimisme, melalui promosi yang cukup gencar dengan mengaransemen ulang lagu-lagu lama mereka, selain telah memiliki penggemar sebelumnya seolah bisa mewakili perasaan generasi milenial saat ini.
Hasilnya album terbaru mereka berjudul Spectrum yang diluncurkan tahun ini relatif bisa diterima generasi muda saat ini. Ini cukup mengejutkan diantara kegagalan comeback yang dilakukan beberapa grup vokal/boyband akhir-akhir ini, dan mengingat personel Westlife saat ini bukanlah anak-anak muda dari generasi mereka, bahkan sebagian penonton “Westlife, The Twenty Tour Borobudur Symphony” mungkin masih balita ataupun belum lahir saat Westlife berada pada masa puncaknya dua dasa warsa yang lalu.
Semangat dan optimisme selalu menjadi energi positif bagi siapapun. Inilah yang menjadi bahasa universal yang dibawakan Westlife dalam lirik lagunya dan bisa menjadi penjembatan realitas yang berseberangan, sekaligus penerimaan di telinga generasi milenial: “...No one knows 'bout all the good things you do/When people take advantage of you ...”
Editor : DA
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...