FOBC 2013: Wakil Ketua PBSI Harapkan Peserta Berlatih Jiwa Sportif dan Ksatria
DEPOK, SATUHARAPAN.COM Para atlet badminton dari berbagai usia yang akan berlaga di FISIP UI Open Badminton Challenge 2013 (FOBC) diharap memperlihatkan jiwa sportivitas tinggi. Himbauan tersebut disampaikan Mayjen (TNI) Fuad Basya selaku Wakil Ketua Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) pada acara pembukaan FISIP UI Open Badminton Challenge 2013 (FOBC) yang berlangsung di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Senin (18/11).
PB PBSI mengucapkan terima kasih banyak atas pelaksanaan ini, dan kami menghimbau dalam kesempatan berbahagia ini agar para atlet kami hanya berpesan, agar para atlet yang sebentar lagi akan bertanding agar bersungguh-sungguh memanfaatkan ajang ini, tidak hanya sekedar bertanding karena ingin terkenal, tetapi bertanding dengan memperlihatkan jiwa sportivitas sebagai pahlawan sejati, menurut Fuad Basya.
Pada acara pembukaan ini menghadirkan, antara lain, salah satu atlet tunggal putra Indonesia, Simon Santoso, legenda badminton Indonesia, Christian Hadinata, Wakil Ketua Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI), Mayor Jendral TNI Fuad Basya, mantan Dekan FISIP UI Bambang Serghi Laksmono, Ketua PBSI Depok, Pri Handoko, bersama dengan segenap jajaran FISIP Universitas Indonesia lainnya.
Fuad Basya mengatakan peserta mematuhi seluruh peraturan yang ada, dan pelatih juga menekankan kepada para peserta untuk menghargai sportivitas, agar tidak perlu melakukan banyak protes yang akan menjatuhkan nama baik kejuaraan ini.
Untuk itu kami harapkan para peserta melaksanakan ketentuan dan peraturan dengan sebaik-baiknya, dan percayalah bahwa petugas perangkat pertandingan yang ada di tempat ini berlaku benar, sehingga tidak perlu ada protes-protes yang akan menjatuhkan nama baik FOBC, lanjut Fuad Basya.
Lebih lanjut Fuad Basya mengatakan agar para peserta dan ofisial tim tidak terlalu banyak mengeluh apabila terlalu banyak keadaan yang tidak menguntungkan, karena panitia FOBC berkomitmen penuh guna mencetak generasi atlet badminton yang berkesinambungan.
Saya meyakini bahwa seluruh perangkat pertandingan, ofisial, dan panitia FOBC tidak ingin menguntungkan salah satu pihak, tetapi berkomitmen tegas untuk mewujudkan suksesnya kejuaraan ini,
Fuad juga tidak lupa mengingatkan badminton sebagai salah satu modal berharga bagi generasi muda, karena juga dapat meningkat menjadi industri apabila peserta atlet badminton dari usia muda benar-benar tekun menggeluti olahraga ini.
Saya menghimbau para peserta agar tekun dalam olahraga ini, karena saat ini bulutangkis bukan hanya untuk hobi olahraga saja, tetapi untuk mengakrabkan para peserta dan juga sebagai industri olahraga yang penting di masa mendatang, tutup Fuad Basya.
Pada acara pembukaan ini juga digelar pementasan tari saman dari SMA Negeri 28 Jakarta, Marching Band Universitas Indonesia, Vocal Group Universitas Indonesia, defile para peserta FOBC dari berbagai tingkat umur yang berbeda-beda.
FOBC diselenggarakan mulai dari Senin (18/11) hingga Minggu (24/11), di Balairung Universitas Indonesia, Depok. Dalam keterangan resmi yang diterima satuharapan.com tiga hari yang lalu, FOBC merupakan salah satu ajang penting pencarian bibit unggul. Walau demikian pencarian bibit unggul atlet badminton memang penting, tetapi tidak kalah penting adalah semangat belajar di sekolah. Prestasi di bidang olahraga juga diimbangi dengan prestasi di bidang akademik.
Editor : Bayu Probo
Bahaya Aneurisma Otak dan Cara Penanganannya
TANGERANG, SATUHARAPAN.COM - Dokter Subspesialis Aneurisma Mardjono Tjahjadi dari Mandaya Royal Hosp...